Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Nemu Beras 1 Kg 13 Ribu, Otomatis Beli

[Artikel 2#, seni bertahan hidup] Setelah beberapa bulan beli beras murah di angka 14 ribuan lebih, saya tak sengaja melihat toko kelontong yang menulis di rak etalasenya dengan tulisan beras 1 kg Rp13.000. Ditambah, toko tersebut sudah melayanin pembayaran QRIS. Kebahagiaan kecil di tengah perjuangan hidup di umur yang hampir genap 40'an.

Apa kabar tagihan di tengah sepinya penghasilan? Pasti kamu sangat menderita. Sabar, tetap jalanin hari-hari. Yang penting masih bisa makan nasi.

Lebih menghemat?

Hidup memang sulit, tapi sebagian orang pun mengalaminya. Beberapa hal terkadang menganggu pikiran namun saya beruntung masih ada tempat curhat dan menghabiskan hari-hari penuh semangat lewat update postingan blog.

Sikap positif tersebut rupanya mempengaruhi pola pikir yang membuat semua baik-baik saja. Hingga sampai ban roda sepeda yang sedang menuju lapangan futsal berhenti di lampu merah, saya melihat toko kelontong baru yang menjual beras murah.

Sejak itu, akhirnya berlangganan membeli beras di situ. Apalagi dapat dibayar dengan hanya pakai hape dan scan QRIS. Yah, meski beda 1.000 dengan toko biasanya, setidaknya dapat menghemat. 

Ambisi baru

Seiring waktu usai melewati pasar, saya pikir ada harga yang lebih murah jika ditelusuri lagi untuk beras 1 kg. Ini seperti sebuah ambisi baru yang ingin saya coba.

Akhir-akhir ini saya juga mengalami perubahan yang biasa dapat bertahan 1 minggu hanya 1 kg beras, sekarang saya harus beli 2 kg tiap beli beras.

Ya, seharusnya dapat bertahan 2 minggu. Namun entahlah, malah kurang dari 2 minggu. Rasa lapar yang aneh jika dipikir saat memikirkan bagaimana bertahan hidup tanpa penghasilan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya