Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Aku Menemukanmu Kembali

Gambar : Google

Kamu masih tersenyum manis duduk disana. Meski aku tak hiraukan sebelumnya. Aku sudah bilang pada hati ini, jangan dekati kamu yang sudah memiliki pasangan. Siapa sih yang nggak akan marah bila pasangannya diganggu pria lain.

Tiba-tiba kamu menegurku dan mengajakku berbicara. Kamu tahu, aku sebelumnya sudah seperti es batu yang membeku diangka 0 derajat. Tapi entahlah waktu itu, aku benar-benar meleleh dan tidak tahu harus memulainya dari mana. Aku membiarkan diriku terbawa suasana dan berusaha mendekatimu karena suaramu yang pelan.

Aku bahagia waktu itu meski seseorang disampingku, pria berbaju rapi dan kostum kebanggaannya sedang berbicara denganku. Bahkan, ia menyuruhku berani untuk terus mendekatimu. Aku tahu, mas mas ini mendukungku tentang aku dan kamu.

Suaramu membawaku terbang ke langit biru. Suara yang lama terputus setelah sekian lama aku menjauhimu karena kamu sudah memiliki kekasih. Meski sekarang pun juga.

Persetan dengan semua keadaan sekarang. Dengan usiaku yang tinggal menghitung tahun, aku mau mencoba menunggu kesempatan datang bila kamu ingin bersamaku.

Siang itu, dengan tekad dan keberanian tersisa meski lidah ini sangat susah untuk diajak bekerjasama dan semua mata memandangku, aku akhirnya berhasil mendapatkan dirimu yang dulu pernah mengisi hari-hariku.

Komunikasi yang sempat hilang dan kini aku kembali menemukan kebahagiaan itu darimu. Semoga kita berjodoh untuk selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh