Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menjadi Blogger Membuat Kita lebih Berani

Gambar : Google

Ya, meski sedikit sih. Tapi setidaknya. Ini mungkin yang terjadi kepada saya saat sedang melihat penjual Molen pagi-pagi sekali. Kebenaran pagi itu saya mau berolahraga.

Menjadi seorang yang mengaku blogger tidaklah banyak meski ia memiliki blog. Alasannya, blogger bukanlah sebuah profesi maupun aktivitas yang bisa dibanggakan semisal pebilyar nasional atau pemain bola profesional. Selalu ada bahasa kiasan lain untuk mengenalkan diri saat ditanya apa pekerjaan Anda?

Salah satu manfaat menjadi blogger menurut saya adalah menambah sifat keberanian. Entah, apakah saya saja yang mendapatkan manfaat ini atau sebagian Anda pun merasakannya.

Bayangkan saat berada di tempat nongkrong yang asyik dan Anda tertarik untuk menceritakan tempat yang Anda kunjungi ini ditaruh dalam blog Anda.

Bila saya, pasti melakukannya. Salah satu yang bisa saya andalkan adalah mengenalkan diri dan profesi saya yang saya yakini sebagai blogger. Memastikan dengan sebuah kartu nama apabila harus berurusan dengan bos maupun manajernya. Untungnya, dotsemarang menjadi kendaraan saya untuk memberikan nilai lebih agar dikira tidak berbohong.

Soal keberanian tentu berbeda pada saat saya bukan siapa-siapa. Kecuali punya kenalan. Apa yang bisa diandalkan tanpa embel-embel blogger selain rasa tertarik dan mengatakan bahwa saya cuma mahasiswa. Kurang menarik tentunya.

Beberapa tahun terakhir, saya semakin percaya diri dan berani untuk menunjukkan siapa saya saat berhadapan dengan bos-bos, marketing, orang-orang besar maupun mereka yang punya pengalaman segudang.

Jauh dari perkiraan saya yang sebelum menjadikan blogger sebagai profesi, saya hanyalah seorang pria biasa yang pemalu dan tak banyak berbuat apa-apa. Kini, biarkan keberanian ini bertumbuh dengan apa yang sudah kita lakukan.

Bukan hanya blogger saja untuk menambah keberanian. Yang lain juga tentu bisa. Asalkan, percaya diri dan punya kendaraan untuk menunjukkan siapa diri kita selain manusia yang berprilaku sopan dan baik.

Setuju?!

Salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh