Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Menikmati Mentari Pagi di MAJT


Tiap pagi, manula atau orang tua yang sudah berumur, berkumpul di anak tangga Masjid Agung Jawa Tengah. Mereka hanya mengobrol dengan paparan sinar mentari pagi. Saya kok membayangkan kemana-mana. Apakah seperti ini masa tua saya kelak?

Hidup cepat sekali berubah. Detik ke menit, hari ke bulan, dan tahun ke tahun. Tak sadar, karena kesibukan kita sudah dianggap senior. Perubahan yang lazim, bukan.

Melihat manula yang asyik dengan dunianya tersebut, kok saya jadi kepikiran tentang masa depan. Apakah saya seperti mereka kelak? Apakah mereka masa mudanya seperti saya. Pria yang sebentar lagi menginjak usia 29 tahun ini sedang menikmati aktivitas olahraga jalan kakinya.

Sepanjang jalan, saya selalu tergoda dengan keindahan seorang wanita. Benar kata ibu (asisten rumah tangga), mau jadi apa anakmu kalau kamu nikah di usia 30an.

Saya berusaha menunduk disetiap jalan saat melihat wanita cakep. Bukan, bukan ini jodoh saya. Saya harus sabar. Masih ada tenggak waktu untuk mengejar wanita. Pikiran dalam hati terus berperang mengatakan hal tersebut.

Sambil menghela nafas, saya seharusnya bangga dengan hidup sekarang. Mumpung masih muda dan bisa melakukan yang saya mau, saya nggak mau berakhir dengan status manula yang berpikir kesehatan penting diusia mereka.

Lekaslah berusaha mengenal kesehatan sejak dini. Jangan sampai, kelak nanti, saya yang ada disana. Duduk-duduk sambil melihat matahari dengan alasan kesehatan.

Setidaknya hari ini saya tahu tentang usia tua, bagaimana melakukan dan menghabiskannya untuk sebuah aktivitas. Ada yang mau juga menikmati mentari pagi disini. Sinar matahari pagi sangat baik, lho.

Salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun