Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Tentang Bonus Demografi



Bagi yang terbiasa dengan marketing dan IT tentu sudah familiar dengan istilah'Bonus Demografi'. Bagi yang belum, tulisan ini sedikit mengulas tentang apa itu bonus demografi? Lumayan buat prediksi bagaimana kehidupan kita di masa depan *eh.

Tahun 2015 ini beberapa seminar maupun majalah marketing sering membahas soal ini. Yah ini sangat menarik. Karena disaat waktunya tiba, Indonesia mengalami sesuatu yang luar biasa. Apa menurut Anda kira-kira?

Bonus Demografi

Namanya juga bonus semacam diberi suprise atau kado. Nah, bangsa kita akan diberi kado yang indah pada tahun 2020. Hadiahnya berupa masyarakat yang memiliki usia produktif, kira-kira 15-64 tahun. Bila dijelasin lebih rinci seperti ini jadinya.

Bonus Demografi adalah suatu keadaan negara memperoleh komposisi penduduk usia produktif jauh lebih besar dibandingkan usia muda dan lansia.

Menurut Sonny Harry Budiutomo Harmadi, Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Indonesia, Indonesia sudah menikmati bonus demografi sejak tahun 2012, yang ditandai dengan rasio ketergantungan (dependency ratio) di bawah angka 50.

Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung kurang dari 50 penduduk usia nonproduktif (dibawah usia 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Beliau memprediksi, periode bonus demografi akan berlangsung hingga tahun 2035. Nah, kalau dihitung-hitung usia saya sepertinya bisa kena nih. Dengan usia 28 menjelang 29 tahun, 5 tahun kedepan saya sudah berumur 33 tahun. Usia yang begitu produktif seharusnya.

Lalu, apa untungnya buat kita yang memasuki usia produktif. Bukannya dunia belum kiamat *ealahh.. atau negara ini masih dipimpin pak Jokowi *piss.

*ups maaf sebelumnya, untuk mengetahui lebih lanjut sepertinya harus pindah halaman deh. Soalnya saya bagi menjadi dua halaman. Dihalaman berikutnya, baru saya infoin soal keuntungan bonus demografi.

*tertawa jahat*

salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Blog Personal Itu Tempat Curhat