Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Tentang Bonus Demografi



Bagi yang terbiasa dengan marketing dan IT tentu sudah familiar dengan istilah'Bonus Demografi'. Bagi yang belum, tulisan ini sedikit mengulas tentang apa itu bonus demografi? Lumayan buat prediksi bagaimana kehidupan kita di masa depan *eh.

Tahun 2015 ini beberapa seminar maupun majalah marketing sering membahas soal ini. Yah ini sangat menarik. Karena disaat waktunya tiba, Indonesia mengalami sesuatu yang luar biasa. Apa menurut Anda kira-kira?

Bonus Demografi

Namanya juga bonus semacam diberi suprise atau kado. Nah, bangsa kita akan diberi kado yang indah pada tahun 2020. Hadiahnya berupa masyarakat yang memiliki usia produktif, kira-kira 15-64 tahun. Bila dijelasin lebih rinci seperti ini jadinya.

Bonus Demografi adalah suatu keadaan negara memperoleh komposisi penduduk usia produktif jauh lebih besar dibandingkan usia muda dan lansia.

Menurut Sonny Harry Budiutomo Harmadi, Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Indonesia, Indonesia sudah menikmati bonus demografi sejak tahun 2012, yang ditandai dengan rasio ketergantungan (dependency ratio) di bawah angka 50.

Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung kurang dari 50 penduduk usia nonproduktif (dibawah usia 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Beliau memprediksi, periode bonus demografi akan berlangsung hingga tahun 2035. Nah, kalau dihitung-hitung usia saya sepertinya bisa kena nih. Dengan usia 28 menjelang 29 tahun, 5 tahun kedepan saya sudah berumur 33 tahun. Usia yang begitu produktif seharusnya.

Lalu, apa untungnya buat kita yang memasuki usia produktif. Bukannya dunia belum kiamat *ealahh.. atau negara ini masih dipimpin pak Jokowi *piss.

*ups maaf sebelumnya, untuk mengetahui lebih lanjut sepertinya harus pindah halaman deh. Soalnya saya bagi menjadi dua halaman. Dihalaman berikutnya, baru saya infoin soal keuntungan bonus demografi.

*tertawa jahat*

salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions

Review Film Tum Bin 2 (2016)