Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tantangan Puasa Tahun Ini


Saat sebagian besar umat muslim menyambut bulan puasa dengan suka cita, entahlah dengan saya. Satu sisi ingin mengatakan, saya juga bahagia menyambutnya. Namun disisi lain, ini tidak mudah dan harus ekstra kerja keras. Ada-ada saja bila memikirkan semuanya.

Selamat datang bulan suci ramadhan. Bulan yang tiba semakin lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya. Bulan penuh berkah dan bertebaran pahala. Siapa yang tidak tergiur karenanya.

Sayangnya, bulan ini harus membuat saya terus memikirkan strategi apa untuk membuat saya merasa nyaman melewatinya. Puasa berarti pagi-pagi tidak ada kopi yang nemenin saya untuk menulis. Puasa berarti mengurangi sedikit aktivitas saya yang hobi bersepeda dan berolahraga pagi.

Dan puasa kali ini bertambah lebih tertantang dengan hadirnya keluarga dirumah. Yah, rumah memang ramai dan itu menyenangkan. Namun entahlah buat saya. Dua hingga tiga tahun terakhir, saya selalu melewati puasa dengan suasana yang tidak begitu ramai alias sepi.

Saya benar-benar menyukai suasana sepi saat ini. Apalagi kebiasaan, manajemen aktivitas maupun waktu sudah terbentuk beberapa tahun terakhir. Tiba-tiba terenggut begitu saja, saya malah jadi aneh sendiri.

Tantangan yang tidak mudah untuk dilewati. Bila begini terus, dijamin semua harapan yang saya sudah bangun menjadi berantakan. Rusak dan juga kebingungan sendiri.

...

Seharusnya saya memaknai semua yang ditakdirkan buat saya selama bulan puasa. Melihatnya sebagai motivasi dan tantangan yang harus dihadapi. Saya masih mencoba untuk melakukan yang terbaik buat diri saya, keluarga, pekerjaan dan lingkungan.

Doakan saya semua baik-baik saja dan terimakasih buat yang selesai membaca ini dan mendoakan saya.


Salam
Asmari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh