Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Akhirnya Kembali Menutup Grup Facebook Kesekian Kalinya

Gambar ilustrasi : Google

Saya selalu berada diposisi dilema. Membangun orang-orang baik malah benar-benar jadi sangat baik. Lebih banyak diam dan menikmati. Sesekali nyentil baru timbul. Alhasil saya dikira seorang rentenir atau tukang tagih, jahat dan nyakitin perasaan. Kalau sudah begini, apa yang ingin diharapkan lagi?

Akhir bulan Mei kemarin saya kembali menutup grup facebook dengan nama 'KopdarSMG'. Saya memprediksi akan lebih baik dari sebelumnya karena kita sering ketemu sebulan sekali meski secara offline di kopdar. Ternyata tetap sama. Galau lagi jadinya.

Sebagai seorang creator grup, saya belajar dari pengalaman. Grup dotsemarang pun tak luput dari aksi pembubaran saya. Entahlah, mengapa saya punya sikap demikian. Padahal komunitas dotsemarang cukup ramai bila tiap ketemu offline. Nyatanya, ini adalah awal yang membuat saya memiliki rasa trauma berlebihan. Mereka lebih banyak diam padahal aktivitas status mereka sangat aktif.

Menemukan tipe orang seperti ini

Akhirnya saya sadar bahwa kemajuan teknologi dan keterikatan yang dibangun menjadi beberapa penyebab orang-orang ini bisa hadir di dalam grup. Apakah karena mereka sudah bosan atau sebaliknya atau saya yang begitu garing, makanya kehidupan ini jadi kering.

Dan berikut ini saya melihat tipe-tipe orang yang bisa sedikit banyak menjadi perhatian bila membangun grup atau sedang menjadi admin grup.

Conversationalist

Tipe ini banyak terlibat dan memulai perbincangan di jejaring sosial. Aktif mengupdate status di facebook maupun Twitter, dan senang berbalas komentar dengan lainnya.

Saya berharap anggota yang ada di grup maunya seperti ini. Tapi yang ada malah sebaliknya. Mungkin grupnya kurang menyenangkan dan mereka berharap mendapatkan info yang lebih menarik.

Joiners

Meskipun mirip dengan tipe diatas, joiners tidak seaktif mereka. Alasan utama joiners dalam membuat akun di jejaring sosial adalah sebatas untuk menjaga hubungan dengan teman, kenalan dan sanak keluarga mereka.

Mereka mungkin sering berkunjung ke situs jejaring sosial seperti facebook dan linkedlin, namun mereka akan jarang sekali mengupdate status mereka maupun berbalas komentar dengan pengguna lainnya.

Aktivitas mereka lebih bersifat konsumtif dan tidak menciptakan hal baru untuk dinikmati oleh konsumen lainnya. Ini yang terkadang membuat kesal. Facebook itu ada statistik viewnya, masa cuma diliat saja.

Terakhir, Spectators

Sebagian besar pengguna web akan berada di dalam kelompok ini. Mereka adalah tipe mengkonsumsi informasi yang sudah tersedia saja. Mereka sering membaca blog, menonton video dari pengguna lain dan masih banyak lagi.

Dengan kata lain, tipe ini lebih banyak menikmati apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain. Mirip-mirip tipe joiners, yah. Ini juga kurang menyenangkan.

...

Setelah mengetahui ini saya jadi paham dan bisa melepaskan beban. Ternyata tipe-tipe ini ada rupanya. Meski hanya menjabarkan secara halus, keputusan saya menghapus sudah cukup bijak.

Ini bukan harapan dan mimpi saya membangun grup yang membuat saya terbebani untuk menciptakan keramaian. Saya ternyata masih harus belajar mengendalikan diri dan tidak perlu mengurusi orang lain supaya mengikuti harapan saya.

Tipe-tipe ini saya kutip dari majalah marketing. Semoga bermanfaat.

Mari jadi orang baik tapi jangan terlalu baik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Blog Personal Itu Tempat Curhat