Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Melihat Acara Festival TIK 2015 Dari Sisi Kemasan


Selamat buat Relawan TIK yang baru saja berkumpul dalam sebuah acara yang luar biasa seru dan ramai. Ekspresi wajah keseruan kalian sangat menyenangkan dilihat dari gambar diatas yang saya ambil dari blog mba Nova. Sekali lagi selamat.

Tidak ada yang menyenangkan selain bisa bertemu, ngobrol dan menyambung tali silaturahmi saat ini. Kesempatan yang menarik itu tidak serta merta membuat saya terlibat dalam perhelatan akbar yang digelar di kota Bandung akhir bulan Mei kemarin. Atau tepatnya tanggal 28-29 Mei 2015.

Suasana disana, semua tumpah ruah. Mulai sekedar datang dengan harapan dapat bertemu sampai mendapatkan informasi karena banyaknya kelas-kelas dan seminar yang dapat diikuti.

Tak tanggung-tanggung, acara ini dikemas dengan berbagai pernak-pernik menarik sampai mendatangkan orang-orang yang dibilang punya nama untuk meramaikan. Sebut saja Walikota Bandung yang semakin menuai pujian dari masyarakat yang tidak hanya dari Bandung saja, tapi sebagian masyarakat Indonesia.

Bahkan pak menteri pun digandeng turut memberikan semangat bagi insan IT tanah air agar lebih bersemangat lagi untuk bersiap menghadapi MEA akhir tahun ini.

Isi yang berbobot namun kemasan yang sama

Sebenarnya alasan saya tidak hadir disini adalah karena ini bukan acara blogger sebagai prioritas. Coba deh tengok beberapa laman berita, yang kesebut adalah Relawan TIK. Ini bukan bermaksud saya anti Relawan TIK. Saya pun pernah ada disana.

Ini hanya soal misi saya saja untuk lebih memfokuskan diri ke ranah blogger. Orang-orang TIK sebagian belum tentu menganggap dunia blogging sebagai profesi yang menjanjikan. Saya yakin itu. Tapi ini tak perlu kita debat.

Ngomongin soal isi acara, saya benar-benar apresiasi. Luar biasa seru. Konten-konten yang dihadirkan membuat siapa saja yang menyukai dan berhubungan TI akan sangat senang mendapatkannya. Khususnya Relawan TIK yang mendapat dukungan baik dari dalam maupun luar.

Gambar by tie_shanti (twitter) : sangat menarik melihat tatanan panggung yang dikonsep sedemikian rupa. Kreatif bak layaknya penghargaan bagi insan film Nasional.

Namun soal kemasan, sepertinya masih sama dengan acara blogger tanah air. Sangat disayangkan sekali, hingga tahun ini acara buat blogger tidak ada yang memfasilitasi. Semoga ini bukan kemunduran dari apa yang saya impikan tentang blogger sebagai pekerjaan.

Hampir sebagian besar saya melihat acara ini maupun orang-orang yang hadir adalah blogger yang saya kenal tiap ketemu acara blogging tanah air. Senang bisa melihat mereka sehat-sehat dan bahagia disana.

Kira-kira

Orang-orang yang memahami kondisi dan situasi seperti sponsor, keterikatan dengan komunitas, pemerintahan pusat ataupun daerah menurut saya ini sangat berhasil menyakinkan acara Festik kembali digelar tahun ini.

Dilihat dari kasat mata, entah seperti apa perjuangan mereka, setidaknya mereka berhasil mengkolaborasikan semua aspek untuk mendukung acara ini menjadi bagian sisi branding kota Bandung yang semakin menarik. Salut buat ini.

Kira-kira acara blogger tahun ini ada nggak yah? Jogja menjadi perberhentian manis terakhir acara yang mempertemukan seluruh blogger Indonesia beberapa tahun kemarin. Setelah itu, acara blogger nasional semakin tidak terlihat. Apakah ini kemunduran?

Andai saja nih ada yang membuat acara blogger nasional tahun ini, tentu ini pengalaman luar biasa bagi siapa saja yang biasa terlibat. Karena berkaca lewat acara Festik, acara nasional blogger bisa menaikkan popularitas sebuah kota penyelenggara.

...

Mengapa tidak Semarang saja? Saat ini saya sudah kehilangan semangat untuk berbuat. Sangat susah mendambakan ini semua menjadi sesuatu yang luar biasa. Idealis benar-benar membunuh karakter saya yang dulunya suka mendengungkan pentingnya peran komunitas.

Sekali lagi Bandung menjadi kiblat tentang dunia kreatif maupun dunia penggiat (termasuk TI). Dari sanalah semua akan merasa terinspirasi dan membuka hal yang sama untuk dikembangkan di daerah-daerah.

Ah, saya rindu acara blogger. Dimana acara itu tetap mempertahankan sisi branding blogger sebagai nilai utamanya. Bukan yang lain. Hadirnya gerakan nyinyir berjamah terkadang memberi perhatian tinggi tentang sebuah acara. Dan sebuah promosi yang tak terbayar harganya.

Selamat buat Festik 2015.

Saya senang melihat event ini dikemas dengan sisi menarik seperti live tweet dan live streaming. Lagi-lagi Bojonegoro yang memiliki cerita seru dengan kehadirannya mereka yang rombongan. Masih ditunggu nih acara blogger Nasionalnya tahun ini.

**Pada akhirnya, apapun isi dan pesertanya, yang terlihat punya nilai jual adalah event itu sendiri dan kemasannya yang menarik.


Salam blogger

Komentar

  1. Ditunggu aja acara Blogger dari Timku :v
    Bandung denger2 mau bikin juga pesta Blogger bulan 8... Ga usah SEDIH ga ada kemunduran selagi Blogger2 Indonesia masih seneng nulis ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng