Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Sukses Juga Naik Bis Trans Ke Bonbin Semarang



Ceritanya sederhana, saya mau datang ke sebuah acara yang sudah saya jadwalkan jauh-jauh hari. Masalahnya jadi ribet saat tahu alamatnya yang begitu jauh. Bisa dibilang diluar Semarang (wilayah sepeda saya hanya perkotaan). Dari situlah saya tak ingin menyerah begitu saja.


Kamis pagi (4/6), jam menunjukkan pukul 7 pagi lewat 30 menit. Posisi saya sudah berada di halte trans yang berada di jalan Majapahit. Tujuannya, seperti yang saya sebut diatas.

Lumayan lama nunggu bis trans datang. Sekitar 25 menit lebih. Semarang sudah panas aja cuacanya untuk membuat saya sangat gugup datang ke acara. Bisa telat nih.

Untungnya, kesabaran membuahkan hasil. Bis yang ditunggu datang juga. Suasana adem dari dalam bis cukup melegakan saya sambil membayar tiket bis sebesar 3.500 rupiah.

Ini adalah pengalaman pertama naik bis trans ke arah Mangkang. Kalau hanya Simpang Lima atau Pemuda, saya dah biasa. Tapi saya tak mau melanjutkan naik bis saat ini. Naik sepeda lebih menyenangkan tentunya.

Saya masih ragu-ragu untuk tidak bertanya tentang arah bis ini kepada petugas. Ternyata rute bus yang saya naiki memang arahnya menuju Mangkang. Ingat, bus besar berwarna abu-abu berlapis biru dan arah dari Penggaron memang memiliki rute wajib ke Mangkang. Benar-benar baru tahu.

Beda lagi dengan bis trans berwarna merah yang pasti tujuannya Kota Lama dan Banyumanik. Arah atas semua pokoknya. Tidak mengherankan bila naik trans hanya modal santai dan duduk tenang sampai tujuan.

Beberapa penumpang silih berganti turun. Dari mulai yang banyak hingga yang dikit semua seperti seleksi alam. *Mirip tujuan hidup mungkin, yah.

Oh iya, saya lupa kalau saya adalah jenis penumpang yang suka mabuk perjalanan. Entahlah kemarin itu tidak terasa sama sekali. Beruntung juga acara belum dimulai saat saya tiba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng