Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Benarkan, Kalau yang Pegang Bukan Pusat Jadinya Begini


Saya sangat antusias sekali saat tempat nongkrong ini buka menggandeng dotsemarang dan beberapa blogger sebagai bagian promosinya saat awal-awal. Tapi toh, berjalannya waktu semua kembali sama. Seperti perasaan wanita yang cepat berubah kalau sudah bosan.

Coffee n Chef, salah satu brand tempat nongkrong ala waralaba dari Malang ini tahun 2015 mulai menginjakkan kakinya di Semarang. Tidak tanggung-tanggung, jantung kota sebagai lokasi utamanya dimana tempat tersebut sangat strategis menurut saya jadi lokasi utamanya. Dekat dengan Simpang Lima dan jalan Pahlawan.

Baru-baru ini saya melihat spanduknya membentang panjang di jalan. Lho, kok promosi beginian juga. Kok nggak menghubungi dotsemarang atau kembali mengundang blogger kembali. Padahal dari awal saya sudah katakan, hubungi saya jika ada yang berhubungan dengan promosi.

Ini komunikasi yang harus diperbaiki

Ya, meski pada saat itu hubungan yang terjalin ada pada bagian marketing yang langsung dari pusatnya, kota Malang. Mereka paham betul bagaimana memanfaatkan media dan blogger. Dan yang saya takutkan terjadi juga. Hanya PHP di awal dan tidak ingin ribet sepertinya. Atau juga pasang spanduk lebih murah. Termasuk sewa tempatnya.

Tidak kenal blogger?

Ini bukan soal membangun kredibilitas atau nama besar di Semarang, tapi berhadapan dengan orang-orang yang kurang mengenal potensi para blogger.

Bayangkan saat awal buka, saya cuma dapat gratis kopi dan voucher yang ujungnya tetap bayar. Benar-benar melihat sisi bisnis. Tapi saya tidak memikirkan semuanya pada waktu itu. Yang saya pikirkan adalah hubungan jangka panjang ke depan. Tapi kalau begini, saya yang terlalu baik di awal.

Beberapa kali nongkrong di sana, saya berharap punya hubungan baik dan mereka mengingat sebuah kekuatan yang bisa diandalkan ke depannya. Ternyata saya yang salah.

Masih terus belajar sepertinya

Saya banyak melihat tempat-tempat nongkrong di Semarang yang tutup pada akhirnya. Saya hanya khawatir soal itu. Apalagi tempatnya pernah dibuat acara sama dotsemarang. Saya hanya prihatin.

Dari rasa itu, saya coba ingin berusaha membantu. Yang terjadi sepertinya tidak demikian. Saya masih harus terus belajar. Begini kejelekan warga Cancer yang selalu menggunakan perasaan buat bisnis. Ketika semua merasa tega, saya malah nggak tega.

...

Saya hanya merasa kecewa saja. Tapi bukan karena saya atau dotsemarang tidak dilibatkan. Maaf, saya tidak mau juga kalau tetap ujung-ujungnya bayar juga. Saya punya integritas dari sisi followers dan promosi.

Ya, saya cuma kecewa saja. Entahlah kenapa. Apakah karena perasaan saya sendiri dan ketakutan tempat yang pada akhirnya gulung tikar setelah beberapa tahun tidak mampu berbuat apa-apa.

Semoga ini tidak terjadi, dan ini hanya perasaan salah saya. Ayo gunain semua alat promosi yang ada. Dan saya juga sedang berusaha mengembangkan lagi potensi blogger saat ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh