Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Yes, dotsemarang penuhi Target November Ini!


Terima kasih banyak yang suka akses dotsemarang. Saya kira untuk blog yang baru berumur 2 bulan terlepas namanya yang sudah dikenal, itu luar biasa. Saya tidak punya keahlian khusus untuk menaikkan traffik semacamnya, yang saya tahu hanya konten adalah raja. 20 ribu viewers hari ini membuat saya lebih semangat lagi.


Sebenarnya cerita postingan ini cukup sampai diatas, tapi karena saya masih senang tanpa sadar saya mengutak-atik buku meja tempat saya menulis post ini. Ada kata-kata penyemangat buat hari senin ini.


"Bila engkau bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis." (Syaikh Imam Al-Ghazali).

Selamat hari senin dan tetap semangat!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh