Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Yes, dotsemarang penuhi Target November Ini!


Terima kasih banyak yang suka akses dotsemarang. Saya kira untuk blog yang baru berumur 2 bulan terlepas namanya yang sudah dikenal, itu luar biasa. Saya tidak punya keahlian khusus untuk menaikkan traffik semacamnya, yang saya tahu hanya konten adalah raja. 20 ribu viewers hari ini membuat saya lebih semangat lagi.


Sebenarnya cerita postingan ini cukup sampai diatas, tapi karena saya masih senang tanpa sadar saya mengutak-atik buku meja tempat saya menulis post ini. Ada kata-kata penyemangat buat hari senin ini.


"Bila engkau bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis." (Syaikh Imam Al-Ghazali).

Selamat hari senin dan tetap semangat!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions