[
Artikel 19#, kategori Internet] Beberapa hari sebelum acara Prosesi Dugderan di Balaikota, saya memutuskan untuk tidak memperpanjang paket data yang saya gunakan. Kebenaran, Indihome di rumah sudah dibayarin. Mau tidak mau setelah kesepakatan untuk membayar bersama, daripada saya semakin kering isi dompetnya, lebih baik fokus duitnya pada Wifi di rumah. Dan paket data pada Smartphone saya pakai pas ada momen saja untuk membelinya. Dan yang terjadi.
Lagi, acara menyambut bulan puasa di Semarang ini kurang menarik di Twitter. Entah apa sebabnya, meski yang menyaksikan bisa dikatakan ribuan warga. Saya pernah mempublish tentang Karnaval Dugderan yang berada di Balaikota
tahun 2016. Nasibnya sama, timeline kurang bergairah.
Padahal tahun ini, gencar promosi di media sosial yang digaungkan komunitas Pariwisata sangat luar biasa. Saya pikir mungkin karna mereka sedang fokus yang lain. Dan pada akhirnya, itu hanya sebuah euforia kembali. Semoga tidak.
Instagram yang mengambil alih
Bila di Twitter acara ini tidak masuk trending topik untuk Indonesia, bahkan untuk kota Semarang sendiri, namun tidak dengan riuhnya Instagram yang sepertinya mengambil alih momen Karnaval Dugderan 2017. Ini terlihat lebih baik, dan saya harus akui perkembangan Internet di era 4G juga sangat mempengaruhi.
Sebenarnya saya akan memanfaatkan Instagram untuk mendokumentasikan acara lewat Twitter. Saya cukup menyimpan foto-foto yang dibagikan di sana lalu saya distribusikan dengan tetap mencantumkan nama mereka sebagai pemilik resmi.
Namun tubuh saya berkata tidak, saya harus ke sana (Balaikota). Terik matahari diangka 36 derajat celcius dan jam sudah menunjukkan pukul 1 siang (saya pikir sudah terlambat), tidak dapat menghalangi niat saya pergi ke sana dengan mengayuh sepeda.
Live Video Streaming via Instagram Live dan Bigo Live
Ini akan jadi data menarik setelah saya mencobanya langsung dalam sebuah acara. Paket data yang saya gunakan adalah XL yang punya data harian sebesar 100 Mb dengan harga 4.500 rupiah. Sebenarnya kalau buat Twitter, share teks dan foto, ini tidak masalah. Namun saya ingin berbeda.
Saya memanfaatkan Instagram Live tidak lebih dari 6 menit selama 2 kali selama live video streaming. Kemudian saya berpindah ke Bigo Live dengan kurun waktu yang juga sama. Memang untuk antusias saya harus akui Bigo Live lebih unggul menarik viewers, tapi ini juga harus dimaklumi bahwa saya baru kali ini eksis dengan live video streaming.
Saya masih menggali kelebihan Bigo Live untuk menyebarkan konten menarik di sana. Memang diketahui, aplikasi yang sudah mencapai 100 juta pengguna ini terkesan negatif. Tapi saya ingin mencobanya.
Dan hasilnya, kuota saya habis. 100 Mb bukan pilihan untuk memaksimalkan event sepertinya. Maksud hemat di sini malah jadi bumerang sendiri. Saya akan memastikan ini tidak akan terjadi lagi. Beginilah pentingnya paket data untuk liputan bagi seorang bloger. Makanya jangan suruh ngerjain sesuatu tapi cuma dapat ucapan selamat dan salam.
Jalan Pemuda, kamis - 25 Mei 2017. Untuk review nanti saya taruh di blog dotsemarang
...
Dari kondisi seperti ini, harus diakui bahwa paket data 100 Mb untuk live video streaming dan share foto di Instagram maupun Twitter dan Facebook, paket data tersebut tidak cukup. Durasi waktu dari jam 12 siang hingga 4 sore, meski tidak optimal waktu yang digunakan, data ini bisa jadi rekomendasi buat siapa saja yang ingin eksis saat event harus memikirkan paket data yang digunakan.
Minimal 500 Mb sampai 1 GB kalau mau lebih bertahan lama. Kalau ingin lebih puas, bisa gunakan 2GB dan seterusnya. Oh iya, jangan lupa bawa powerbank biar hapenya tidak kehabisan daya. Ntar jadi percuma punya data berlimpah tapi hape kehabisan daya.
Artikel terkait :
Aku sebulan minimal 30gb .. bisa lebih.
BalasHapusWuih.. buanyak
Hapus