Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Hadir di Demeat Steak House Semarang


[Artikel 45#, kategori aktivitas] Kuliner Semarang semakin kaya saja kalau melihat hadirnya tempat-tempat baru yang terus dibuka. Terbaru bulan April kemarin adalah DeMeat Steak House yang reviewnya sudah ada di blog dotsemarang. Semarang menjadi destinasi kedua setelah sebelumnya Makassar yang menjadi pertama. 

Tanggal 28 April, satu hari sebelum hari launching secara resmi, saya menghadiri undangan yang sudah diberitahukan jauh-jauh hari oleh sesama rekan bloger Semarang. Saya percaya, memiliki teman sesama bloger itu memang punya andil besar saat kamu bisa hadir seperti acara ini. 

Selain bloger dan jurnalis, ternyata ada Instagram Food juga yang juga turut diundang. Sangat jarang menemukan kami bersama dalam setiap event tempat kuliner. Mungkin keterlibatan tim marketing mereka layak saya puji kali ini, mengingat sangat jarang dalam satu event. 

Karena jarak tempuh dari lokasi dan rumah tidak begitu jauh, dan masih kawasan Semarang bawah, saya mendatangi DeMeat yang terletak di jalan Rejo Sari VII No.3 dengan bersepeda. 

Fokus kuliner DeMeat sendiri seperti namanya steak house adalah daging. Saya sendiri saat memakan sajian yang diberikan sudah sangat senang. Jarang-jarang juga dapat undangan rumah makan yang menurut saya levelnya sudah seperti dompet tebal. Tapi, kata pemilik dan saat membuka buku menunya, harganya ramah di kantong khususnya mahasiswa.

Bila kamu lebih penasaran lagi seperti apa reviewnya, bisa langsung klik di sini. Karena seperti saya bilang tadi, sudah saya taruh di blog dotsemarang. 

Semoga ada undangan lagi seperti ini.
Terima kasih buat rekan saya yang sudah mengundang dan merekomendasikan saya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh