Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Hadir di Demeat Steak House Semarang


[Artikel 45#, kategori aktivitas] Kuliner Semarang semakin kaya saja kalau melihat hadirnya tempat-tempat baru yang terus dibuka. Terbaru bulan April kemarin adalah DeMeat Steak House yang reviewnya sudah ada di blog dotsemarang. Semarang menjadi destinasi kedua setelah sebelumnya Makassar yang menjadi pertama. 

Tanggal 28 April, satu hari sebelum hari launching secara resmi, saya menghadiri undangan yang sudah diberitahukan jauh-jauh hari oleh sesama rekan bloger Semarang. Saya percaya, memiliki teman sesama bloger itu memang punya andil besar saat kamu bisa hadir seperti acara ini. 

Selain bloger dan jurnalis, ternyata ada Instagram Food juga yang juga turut diundang. Sangat jarang menemukan kami bersama dalam setiap event tempat kuliner. Mungkin keterlibatan tim marketing mereka layak saya puji kali ini, mengingat sangat jarang dalam satu event. 

Karena jarak tempuh dari lokasi dan rumah tidak begitu jauh, dan masih kawasan Semarang bawah, saya mendatangi DeMeat yang terletak di jalan Rejo Sari VII No.3 dengan bersepeda. 

Fokus kuliner DeMeat sendiri seperti namanya steak house adalah daging. Saya sendiri saat memakan sajian yang diberikan sudah sangat senang. Jarang-jarang juga dapat undangan rumah makan yang menurut saya levelnya sudah seperti dompet tebal. Tapi, kata pemilik dan saat membuka buku menunya, harganya ramah di kantong khususnya mahasiswa.

Bila kamu lebih penasaran lagi seperti apa reviewnya, bisa langsung klik di sini. Karena seperti saya bilang tadi, sudah saya taruh di blog dotsemarang. 

Semoga ada undangan lagi seperti ini.
Terima kasih buat rekan saya yang sudah mengundang dan merekomendasikan saya.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya