Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Awal Bulan Maret, MU Menang Lawan West Ham di Piala FA

[Artikel 123#, kategori MU] Mengawali bulan Maret, kebahagiaan sudah menyelimuti dinginnya Kota Semarang yang kembali diguyur hujan. Cuaca masih tidak ramah, tapi untung Manchester United kembali menang dan lolos dari putaran kelima Piala FA Kamis dini hari tadi (2/3/23). Tanggal yang cantik, bukan!

Awal yang bagus, melanjutkan hasil raihan kemarin yang sukses menjuarai Piala Liga atau Carabao Cup. Saya masih belum menulis malah.

Semangat nonton lagi

Sudah beberapa pertandingan, semangat saya kembali menyaksikan tim bermain. Alasannya sederhana, melihat Casemiro.

Meski begitu, saya mulai tertarik dengan kehadiran Weghorst yang menjadi pemain depan. Perannya dianggap mirip Benzema karena tugasnya banyak membagi bola.

Seperti saat melawan West Ham, meski tidak mencetak gol, perannya sangat membantu terjadinya gol demi gol. Paling kelihatan saat Fred mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terakhir yang diberi umpan olehnya.

Comeback again

Memulai pertandingan dengan menurunkan pemain yang sebelumnya tidak bermain di Carabao Cup, Erik tidak berkutik. Babak pertama harus dilalui tanpa gol alias skor kacamata (0-0).

Keputusannya semakin sulit ketika akhirnya mulai menurunkan beberapa pemain utama seperti Casemiro dan Rashford. Tim malah kebobolan menjadi 0-1 buat West Ham. Ya, itu gol indah dan sulit ditaklukkan De Gea.

Mungkin Erik semakin panik, pemain lainnya kembali dimasukkan seperti Martinez hingga Fred. Tidak lucu kan, baru saja merayakan piala pertama dengan suka cita, eh malah menderita karena kalah.

Situasi comeback mulai terjadi. Pemain belakang lawan malah mencetak gol bunuh diri setelah berada dalam skema tendangan sudut. MU bernafas lega, skor kembali imbang 1-1.

Situasi di lapangan semakin ketat, tim tentu sangat bersemangat membalikkan keadaan. Aneh memang Moyes tidak menyadari perubahan pada MU.

Akhirnya menjelang akhir babak kedua, Garnacho memecahkan kebuntuan dengan sepakannya ke sudut jauh dari jangkauan mantan kiper PSG, Areola.

Wajah-wajah pemain West Ham tentu berubah drastis. Bukan seperti itu situasinya yang selama 80 menit terus berusaha melakukan yang terbaik.

Tinggal hitungan menit dari menit 90, petaka kembali muncul. Konsentrasi pemain West Ham yang sudah pecah berhasil dimanfaatkan dengan baik.

Weghorst mendapatkan bola dan langsung membagikannya kepada Fred yang sedang berdiri bebas. Andai saja bola tidak menyentuh pemain bertahan West Ham, mungkin kiper bisa menggagalkannya. Tapi, sayang kenyataannya bola yang berubah arah tetap masuk dengan santai, eh pelan.

Wasit akhirnya meniup pluit babak kedua selesai dan pertandingan berakhir dengan lolosnya Manchester United ke babak berikutnya, 8 besar.

Hasil pengundian setelah pertandingan selesai beberapa waktu kemudian, MU dipastikan akan melawan Fulham. Lumayan, ketimbang ketemu Manchester City.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh