Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Liga Inggris Pekan 26, MU Dibantai Liverpool dengan Skor 7-0

[Artikel 124#, kategori MU] Apa yang terjadi? Berharap sensasi comeback bakalan terjadi, eh malah jadi saksi pembantaian di Stadion Alfield. Nggak apa-apa sih kalah, tapi kalau skor 7-0 ya nggak gini juga. Kesel sendiri sambil curi-curi layar hape (nonton).

Lupakan juara Carabao Cup. Lupakan kemenangan lawan West Ham yang membuat tim lolos babak selanjutnya Piala FA. Kekalahan telak atas Liverpool adalah bukti bahwa pemain terlalu jumawa.

Menganggap remeh lawan, terlalu euforia dan menyalahkan keadaan yang katanya terlalu banyak bermain tanpa jeda.  Ini adalah pelajaran berharga. Sebagai penggemar, saya tidak terima. Apalagi ini akan membekas selalu setiap waktu.

Babak pertama

Aura wajah pemain MU tampak beda hari ini, Minggu malam (6/3). Seperti kelelahan dan paling terlihat wajah Casemiro yang bisa dilihat dari permainan, seakan menghilang di atas lapangan.

Hingga menit 19, tuan rumah terus memberi tekanan. Adapaun tim sendiri, hanya membuang peluang demi peluang. Antony terasa sekali tidak berguna karena umpan silangnya tidak pernah tepat sasaran.

Casemiro sempat memecah kebuntuan tim, namun sayang golnya dianulir. Sangat disayangkan memang, apalagi peluang terus terbuang sepanjang babak pertama.

Beberapa menit kemudian, malah tuan rumah yang berhasil membobol gawang De Gea. Aksi Gakpo yang menerima umpan terobosan seakan direstui semesta. 

Entah kenapa ruang yang ditempati Dalot terbuka lebar. Namun yang mencengangkan adalah beberapa pemain yang begitu mudah memberi ruang. Liverpool 1-0 hingga babak pertama selesai.

Babak kedua, berharap comeback

Erik Ten Hag (ETH) sudah memperlihatkan betapa moncernya strategi yang dilakukan setiap tim ketinggalan, terutama babak kedua.

Semua harapan tersebut tentu membuat perasaan agak tenang dan menanti adrenalin keluar. Tim pasti bisa, pasti bisa.

Naas! Jangankan mencetak gol, MU malah diberondong gol demi gol. Pemain penyerang Liverpool sukses membagi gol yang masing-masing mencetak 2 gol. Gakpo, Nunez dan Salah. Entah apa yang merasuki mereka.

Belum selesai? Sepertinya mental tim sudah sangat hancur. Adalah Roberto Firmino yang ikut berpesta dengan golnya di menit-menit akhir. 

Untuk seorang De Gea, gol Firmino menurut saya terlalu biasa. Kiper kami seperti sudah mengibarkan bendera putih saja. Semangat yang hilang dan bingung dengan keadaan.

Strategi pergantian pemain babak kedua ETH sama sekali tidak berguna jika begini. Semua orang terkejut dan tidak percaya bahwa MU dipermalukan layaknya tim yang akan degradasi.

📸 Twitter MU

...

Saya membenci tim ini hari ini. Apalagi melihat linimasa Twitter yang membuly dengan permainan angka 7. Namun saya tidak bisa berbuat apa-apa, seakan paling hebat jadi pendukung Setan Merah.

Yasudahlah, biarkan ini jadi saksi sejarah bagi pemain Manchester United. Semoga saja, mereka terlecut dan ETH tahu solusi untuk berikutnya. Sangat disayangkan tentunya!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh