Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Bulan Puasa, Ritual Undangan BukBer Hotel Semarang

[Artikel 120#, kategori blogger] Satu sisi menyenangkan, satu lagi kadang buat mengkhawatirkan. Khawatir jarak lokasinya yang jauh, khawatir biaya yang dikeluarkan karena acara seperti ini hanya bersifat makan-makan saja. Sisi hotel, mereka menyelipkan promosi. Sedangkan kami, khususnya pemilik blog tidak ada biaya yang menutup ongkos.

Menyenangkan bukan melihat update stories Instagram saya yang beberapa hari terakhir selalu membagikan acara buka bersama di hotel-hotel Kota Semarang. Ya, saya diundang untuk makan di sana.

Bila lokasinya dekat, masih di Kota Semarang khususnya itu tak masalah. Yang masalah saat harus keluar dari Kota Semarang, seperti ke Kabupaten Semarang yang jarak tempuhnya bisa berjam-jam.

Menghormati

Saya mengerti bahwa tidak semua pemilik blog atau orang-orang yang bisa seberuntung saya untuk datang ke hotel, apalagi diundang. Ritual seperti ini sudah lebih 5 tahun berlangsung, wajar jika rasa hormat adalah bagian penting dari kegiatan seperti ini.

Masa kita mau cuekin saat undangan datang. Ditambah, yang ngundang kenal juga karena beberapa kali sering bertemu di tempat dan momen yang sama.

Sebenarnya bila berpikir materi atau ingin dibayar, pilihannya ada dan mudah, yaitu tidak perlu datang. Kasih alasan berbagai macam. Sudah deh, aman.

Branding dan konten

Sayangnya, tidak semudah demikian. Saya ingat awal-awal bagaimana rasa bangga saya bisa diundang atau diperhatikan karena profesi saya sebagai bloger. Di Kota Semarang, tentunya sangat banyak sekali orang-orang yang berkecimpung seperti saya. Lalu, mengapa saya yang terpilih.

Pertanyaan sederhana itu memberi efek bahwa saya tidak sekedar dihargai, tapi sedang berada di jalur sebenarnya sebagai seorang bloger. Undangan tersebut adalah cara membangun branding. Citra kita akan dilihat banyak orang yang akan selalu melekat ke depannya.

Selain itu, era sekarang berpikirnya lebih komplet. Apa-apa dijadikan konten. Beberapa orang mungkin ada yang menolak datang dengan alasan tidak menemukan jiwa jika diundang karena dapat mempengaruhi konten yang dibuat.

Namun pola pikir itu berbeda dengan saya yang sejak awal menjadikan blog sebagai profesi. Dalam dunia pemasaran, blog adalah salah satu alat yang dipakai. Khususnya pemasaran digital. Penempatan itu yang menjadikan seberapa penting keberadaan kita.

Branding dan konten, jadi satu hal yang saling melengkapi. Meski branding itu tidak sekedar selesai setelah diundang. Perjalanan mempertahankan jauh lebih susah ketimbang membangunnya seperti undangan saja.

...

Bulan puasa tahun ini, sudah ada 2 undangan yang datang sebelum hari puasa malah. Strategi menarik tentunya bila berpikir para pemilik blog akan membagikannya pengalamannya setelah diundang, dan pihak hotel dapat promosi gratis.

Ritual undangan bulan puasa akan selalu ada. Hanya saja menurut saya akan semakin susah apabila orang hotel yang mengundang sudah pindah tempat kerja. Atau juga, kebijakan hotel yang tidak menginginkan bloger ada dalam strategi pemasaran digital mereka. Ada lho yang gini.

Jadi, apakah dotsemarang layak untuk diundang?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun