Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Hutang: Menolong yang Merugikan

[Artikel 11#, kategori belajar] Tahun 2023, masih saja saya seperti orang polos. Demi kata menolong dan perasaan tidak tega, akhirnya saya juga yang menderita. Kapan saya belajarnya untuk lebih tegas pada diri sendiri?

Satu lagi pembelajaran yang saya dapatkan, meski kena lagi, tahun ini. Jangan pernah mempercayai seseorang karena cinta atau hubungan darah yang mengatasnamakan hutang.

Orang-orang yang meminjam uang biasanya terdengar merengek dan mengeluarkan berbagai jurus agar yang dihutangi perasaannya luluh. Namun saat ditagih?

Semuanya jadi memble. Mendadak saja beragam alasan dimunculkan dari yang paling menyedihkan hingga membawa-bawa hubungan baik. Entah masa lalu atau hubungan darah.

Ini terakhir kalinya saya jadi orang baik sambil menunggu uang saya kembali. Tidak peduli keluarga sendiri atau orang yang pernah saya cintai, saya butuh uang saya kembali.

Tahun 2020, saya pernah menulis untuk menjauhi hutang. Kenapa malah harus jadi penagih hutang? Mereka ingin dimengerti dan dikasihani. Tapi tak pernah punya hati nurani bagaimana saya menjalani hari demi hari.

Apalah yang bisa diharapkan dari pekerjaan menjadi bloger ini? Setiap rupiah yang dikumpulkan, kenapa harus digunakan orang lain. Ah sial! Kenapa saya bukan dari keluarga yang kaya raya atau setidaknya pekerjaan saya luar biasa. Kesalahan saya sendiri rasanya.

Saat menulis ini, pikiran saya berkata 'betapa bodoh dan polosnya saya'! 

...

Beberapa waktu kemarin, seseorang meminta tolong kepada saya. Mengatakan betapa pilunya hidupnya dan tujuannya meminjam uang tentunya. Harus ada hari itu juga dan akan segera dikembalikan. Keadaannya, membuat saya luluh. Namun seminggu kemudian, saat ditagih??

Menolong yang merugikan!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun