Catatan
Hutang: Menolong yang Merugikan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 11#, kategori belajar] Tahun 2023, masih saja saya seperti orang polos. Demi kata menolong dan perasaan tidak tega, akhirnya saya juga yang menderita. Kapan saya belajarnya untuk lebih tegas pada diri sendiri?
Satu lagi pembelajaran yang saya dapatkan, meski kena lagi, tahun ini. Jangan pernah mempercayai seseorang karena cinta atau hubungan darah yang mengatasnamakan hutang.
Orang-orang yang meminjam uang biasanya terdengar merengek dan mengeluarkan berbagai jurus agar yang dihutangi perasaannya luluh. Namun saat ditagih?
Semuanya jadi memble. Mendadak saja beragam alasan dimunculkan dari yang paling menyedihkan hingga membawa-bawa hubungan baik. Entah masa lalu atau hubungan darah.
Ini terakhir kalinya saya jadi orang baik sambil menunggu uang saya kembali. Tidak peduli keluarga sendiri atau orang yang pernah saya cintai, saya butuh uang saya kembali.
Tahun 2020, saya pernah menulis untuk menjauhi hutang. Kenapa malah harus jadi penagih hutang? Mereka ingin dimengerti dan dikasihani. Tapi tak pernah punya hati nurani bagaimana saya menjalani hari demi hari.
Apalah yang bisa diharapkan dari pekerjaan menjadi bloger ini? Setiap rupiah yang dikumpulkan, kenapa harus digunakan orang lain. Ah sial! Kenapa saya bukan dari keluarga yang kaya raya atau setidaknya pekerjaan saya luar biasa. Kesalahan saya sendiri rasanya.
Saat menulis ini, pikiran saya berkata 'betapa bodoh dan polosnya saya'!
...
Beberapa waktu kemarin, seseorang meminta tolong kepada saya. Mengatakan betapa pilunya hidupnya dan tujuannya meminjam uang tentunya. Harus ada hari itu juga dan akan segera dikembalikan. Keadaannya, membuat saya luluh. Namun seminggu kemudian, saat ditagih??
Menolong yang merugikan!
Artikel terkait :
- Menjauhi Hutang
- Mendadak Di-Ghosting
- Tantangan Hari Ini: Terpaksa Hutang Untuk Beli Makan Kucing
- Pekerjaan Utama VS Pekerjaan Rumah
- Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar