Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo Maret 2023

[Artikel 114#, kategori catatan] Dalam 2 tahun terakhir, saya mengkhawatirkan laptop yang dipinjamin ASUS untuk membantu saya bekerja. Tahun ini, saya bernafas lega karena laptop ASUS yang saya pakai hari ini adalah milik sendiri.

Halo, Maret tahun 2023. Apa kabar masa depan saya? Ah sudahlah, memikirkannya nggak bakal membuat saya lebih baik. Apalagi mengawali bulan ini, saya malah nggak enak badan. Mendadak pilek yang membuat tubuh sulit diajak gerak.

Sebelum bercerita lebih banyak, saya mau menyapa diri saya di tahun 2022. Saya tidak baik-baik saja, maafkan diri saya yang tidak bisa menjaga tubuh ini. Hanya itu yang saya jawab untuk diri saya tahun lalu.

Tantangan

Banyak hal terjadi selama bulan Februari. Salah satunya adalah perjalanan ke luar kota. Bukan sekali, tapi dua kali. Bahkan, saya tidak membayangkan akan berada pada situasi saat itu. Mulai dari pergi ke Blitar dan kemudian dilanjut minggu depannya, pergi ke Jogja.

Namun dibalik itu, saya punya banyak alternatif untuk saya bawa ke dotsemarang. Ya, meski harus sedikit menderita karena keluar dari kamar tercinta. Mau tidak mau, harus beradaptasi dengan lingkungan saat harus bekerja dini hari.

Selain tentang perjalanan, Kota Semarang juga sedang tidak ramah dengan cuaca. Bulan Februari rasanya hujan hampir mengguyur setiap hari. Niat berolahraga, selalu kandas. Beruntung, futsal masih jalan terus.

Kehilangan

Saya tidak menyangka bulan Februari harus kehilangan salah satu punggawa dotsemarang. Seseorang yang saya anggap sebagai penasehat karena setiap langkah yang ingin dilakukan, masukannya sangat berharga.

Saya jadi ingat almarhumah yang selalu punya keterbatasan dalam berkegiatan. Mau tidak mau, karena perannya sangat saya inginkan untuk dotsemarang, saya harus ke rumahnya untuk meminta izin kepada orang tuanya. Maklum, anak perempuan dan satu-satunya.

Sekarang, semoga almarhumah tenang di sisiNya. Diampuni segala dosa-dosanya. Keluarga diberi ketabahan dan kesabaran. Maafkan saya belum mampir karena sedang berada di luar kota.

...

Banyak hal yang masih ingin saya ceritakan. Namun tubuh masih kurang fit sekarang. Beberapa hari ke depan, saya harus bersiap untuk menyambut tahun baru untuk dotsemarang. Tahun ke-13, semoga bukan angka sial.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh