Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ayo Promosi..dan Terus Promosi

Gambar : Google

Kata menteri Pariwisata, Arief Yahya, tantangan dalam mengembangkan pariwisata Syariah adalah promosi. Jadi memang tantangannya secara umum promosi, secara khusus juga promosi.


Sepekan ini saya melihat beberapa tempat nongkrong di Semarang mulai tutup. Seperti sebuah takdir yang hanya tinggal menunggu waktu saja dan semua berakhir sudah. Adakah yang salah dengan mereka? Atau memang karakteristik kota ini yang menyenangi sesuatu yang baru sehingga yang tidak banyak ide akan punah.

Kembali lagi soal promosi, saya yang fokus dengan menulis blog tetap berharap menjadi bagian promosi dari mereka-mereka yang membutuhkan promosi. Sebut saja instansi pemerintah khususnya Dinas Pariwisata atau perusahaan telekomunikasi di negeri ini yang sempat buat heboh dengan mengundang banyak blogger lalu membagi-bagikan gadget buat blogger.

Ini sesuatu yang sangat saya harapkan sebagai blogger. Memang harga seorang blogger tidak semahal harga baliho yang terpampang besar di jalan. Blogger hanya menjual sudut pandangnya dengan pengalaman yang banyak dicari lewat mesin pencari.

Meski banyak blogger dan hadirnya buzer menjadi sebuah pekerjaan yang menarik sekarang ini, tidak membuat sebagian besar pemilik brand paham untuk memanfaatkan promosi yang terbaik.

Saya melihatnya di Semarang memang semakin banyak yang mulai sadar dengan cara berpromosi. Namun lagi-lagi, ketika mereka sudah bisa berjalan sendiri, mereka langsung meninggalkan kita-kita (blogger). Entahlah siapa yang salah.

...

Ayo promosi dan terus berpromosi, hanya itu yang bisa saya katakan untuk sekarang di dunia yang sedang menggandrungi media sosial. Bila kekurangan dana, cobalah manfaatkan blogger untuk mempromosikan merek Anda. Blogger memang memiliki kekuatan di dunia online tapi juga memiliki kekurangan di dunia offline.

Saya (blogger) tidak bisa dipajang di jalan untuk mengatakan kepada masyarakat bawah tempat ini menarik. Setidaknya bila Anda bekerja sebagai marketing, dan lainnya, cobalah menelusuri mesin pencari. Gunakan media sosial, gunakan smartphone dan cobalah berkenalan dengan kami.

Kami memang tidak memberi kepuasan soal promosi tapi kami bisa memberi dua pilihan. Anda tidak perlu banyak mengeluarkan dana promosi dan Anda duduk tenang untuk menemui kunjungan visitor baru di perusahaan Anda (website)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

Blog Personal Itu Tempat Curhat