Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Dibayar dengan Goodie Bag, Ini yang Kamu Dapatkan Bila Kamu Menjadi Blogger



Menjadi blogger tidak melulu soal SEO. Karena menurut saya, Blogger benar-benar fokus pada tulisan dan web developer fokus pada pengembangan traffik. Hasilnya pun juga akan beda. Blogger terkadang mendapatkan bayaran hanya dari sebuah Goodie Bag.

Senin siang (24/8), saya menghadiri acara dari XL di salah satu rumah makan yang ada di kota Semarang. Baca disini reviewnya. Hadir disana beberapa blogger yang turut diundang selain rekan-rekan wartawan.

Jujur saja, saya senang bisa hadir disana meski hanya pulang membawa goodie bag. Saya masih senang dengan alasan perusahaan operator biru ini masih menganggap keberadaan blogger masih menjadi salah satu kekuatan promosi di kota ini.

Memang kita dimanfaatkan untuk itu. Tapi mau bagaimana lagi. Kita hadir berarti membawa pengaruh dunia maya buat mereka. Saling menguntungkan bila Anda berpikir positif.

Goodie bag dan makan siang

Selain goodie bag yang berisi baju (itupun dari operator) dan kertas press release, Anda juga akan dijamu makan siang (kalau acaranya bertepatan dengan makan siang). Menu wajib yang diberikan oleh mereka yang ingin menggunakan jasa kita.

Kebenaran saya siang itu lagi malas makan. Jadinya hanya meminum es buah saja. Acara berlangsung singkat daripada biasanya. Saya pulang dan menghabiskan waktu serta bensin menuju rumah. Adakah yang membayar ini? Tidak ada.

Ini sedikit yang membedakan blogger (yang ngaku pekerjaan) dan mereka para jurnalis resmi, tidak ada gaji bulanan. Jadinya bila Anda tidak dapat job dalam satu bulan, maka seorang blogger bisa nombok atau gadai goodie bag yang dipastikan tidak laku terjual.

...

Maafkan saya yang membawa rekan-rekan jurnalis disini. Ini hanya soal perbandingan, tapi intinya lebih ke blogger. Bagaimana sisi lain seorang blogger yang seolah selalu hadir disetiap acara dan terkadang membawa hadiah.

Mereka yang profesional dan tidak (sekedar update postingan) saat sebuah acara akan sama-sama pulang membawa goodie bag. Jadi jangan berpikir blogger itu menyenangkan bila belum kuat mental untuk menjadi seperti blogger yang lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh