Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Blogger dan Ponsel yang Lebih Dari Satu



Ini bukan soal pamer atau kesombongan yang sengaja dibuat-buat. Lebih dari rasa kebahagiaan bagi mereka yang beruntung mendapatkannya. Memang akan ada yang sinis karena ini. Berpikir positif saja. Saya akan bercerita sedikit tentang hal ini disini.

Bulan April 2015 adalah kilas balik saya tentang perjalanan menjadi blogger yang untuk pertama kalinya mendapatkan ponsel. Tidak sampai disitu ceritanya berhenti. Masih berlanjut dengan yang ini dan itu.

Memanfaatkan blogger sebagai promosi

Sebagian orang yang pernah mengikuti acara ASUS memang sudah terbiasa mendapatkan ponsel dan tahun ini orang-orang beruntung tersebut ternyata masih ada yang berlanjut. Kebenaran momen grand launching di Jakarta beberapa bulan lalu menggandeng blogger sebagai bagian promosinya.

Disitulah menyenangkannya ketika yang namanya 'blogger' mendapatkan apresiasi seperti pengalaman yang saya dapatkan. Sungguh agak telat sebenarnya ketimbang mereka yang lebih dulu mendapatkannya. Tapi cerita waktu itu benar-benar indah pokoknya.

Mau nggak mau, harus gunain lebih dari satu ponsel

Bila pertanyaannya ditujukan kepada saya kenapa harus punya 2 ponsel, maka jawabannya adalah mau nggak mau. Lawong diberi sama perusahaan yang buat acara. Masa nggak digunakan mengingat teknologinya yang diatas rata-rata.

Selain digunakan untuk user experience alias pengalaman pengguna lalu diulas, menggunakannya bersamaan dengan yang lain lebih karena masih ada rasa penasaran, bangga dan bahagia yang belum reda untuk melepaskannya jatuh ke tangan yang lain (semoga tidak berpikir dijual).

Perusahaan yang memutuskan

Saya masih beranggapan bahwa sistem jaringan yang dibangun blogger akan menguntungkan seseorang. Saling kenal mengenal, satu komunitas dan berteman dekat benar-benar menghancurkan harapan bagi sebagian kecil seorang yang menulis blog dengan rajin tapi sendiri. Makanya membangun jaringan ini begitu penting menurut saya.

Tapi perlahan-lahan kesini, Anda akan dicari karena kualitas blog Anda bisa nangkring di mesin pencari. Bagaimana ingin dicari perusahaan kalau Anda jarang update blog maupun media sosial. Konsekuensi Anda mengaku blogger memang harus mengupdate. Kecuali Anda tidak pernah mengaku sebagai blogger dan menulis blog hanya sebagai hiasan kehidupan saja.

Semua, perusahaan yang memutuskan. Dan tidak ada lagi jaringan dari teman-teman yang membantu Anda. Bahkan orang-orang yang terdekat Anda yang bekerja di perusahaan tersebut malah tidak akan mengabari Anda bila perusahaannya akan menggandeng Anda sebagai bagian promosinya.

...

Menjadi blogger mungkin bisa seperti apa yang saya ceritakan diatas. Bahkan tanpa harus ikutan kuis. Sedangkan memiliki ponsel lebih dari satu ternyata menguntungkan juga untuk saya yang mengaku blogger.

Semisal ada acara, ponsel yang satu baterainya habis, masih ada yang satunya lagi. Kalau kameranya kurang terang di dalam ruangan bisa gunakan yang satunya. semua saling melengkapi.

Soal kekurangan, Anda sendiri yang bisa menyimpulkan pastinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh