Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Dilema, Tempat Nongkrong yang Buat Acara KopdarSMG Banyak yang Hilang Sekarang


Apa yang terjadi dengan tempat ini? Tempat yang dulunya pernah digunakan sebagai lokasi acara KopdarSMG , sekarang sudah tidak ada lagi. Mengapa mereka tidak dapat bertahan?


Matahari pagi ini sangat cerah (28/1). Berbeda dengan beberapa hari sebelumnya yang selalu tertutup awan dan selalu mendung. Apakah prediksi cuaca yang katanya hingga akhir pekan akan turun hujan meleset? Mungkin langit sedang lelah.

Rencana Kopdar blogger

Februari sudah di depan mata, saya masih belum nemu tempat yang benar-benar mewakili apa yang saya harapkan untuk acara kopdar bareng beberapa blogger.

Pengalaman membuat kopdarSMG selalu jadi acuan saya. Jadi bawannya selalu melihat dari sudut pandang yang berbeda. Saya senang melakukannya.

Tenggak waktu yang lama selama Januari sebenarnya sudah membuat saya mengambil ancang-ancang, tempat seperti apa yang ingin digunakan.

Namun seiring waktu dan perjalanan yang saya lewati, tempat-tempat masa lalu yang saya pernah kunjungi seolah tidak terlihat lagi. Di belakang gedung BI, ada cafe yang punya tempat yang nyaman. Sekarang? Sudah berganti dan bagaimana nasibnya sekarang, entah saya tidak tahu.

Cafe yang punya lantai 2 di persimpangan jalan arah jl. Gajah Mada pun nasibnya sama. Kini, bangunannya saja yang tersisa. Papan namanya sudah berganti. Padahal 2x membuat acara di sana sangat sukses. Tempat tersebut sukses merayakan hari jadi KopdarSMG, kalau tidak salah.

Salah siapa ?

Apakah ini salah saya ? Atau acaranya yang tidak begitu menarik? Atau pemilik tempat yang tidak memanfaatkan kehadiran saya sebagai blogger yang punya kekuatan marketing dari segi konten.

Entahlah. Yang jelas, saya tidak pernah dihubungi atau diajak kerjasama untuk membantu mempromosikan tempat mereka. Pemilik sepertinya hanya tahu bahwa tempatnya adalah buat menambah pundi-pundi bisnisnya. Bukan sebuah ikatan kekeluargaan karena saya kenal banget sama pemilik atau sekedarnya.

Menurut saya, padahal, pelanggan yang membuat acara harusnya dapat diikat. Ini lho pelanggan setia dan berpotensial. Apalagi para blogger. Sayangnya, untuk memberi diskon kadang pemilik ragu dan tidak mau. Blogger? Disuruh nongkrong terus ya tekor. Harusnya ada solusi win to win.

...

Aishh.. (Gaya korea drama). Kenapa saya berpikir bahwa tempat mereka hilang ini salah saya dan acara KopdarSMG. Saya benci menempatkan perasaan terhadap sesuatu yang berlebih. Padahal belum tentu mereka memikirkan saya seperti saya memikirkan mereka.

Dilema kalau sudah begini. Trust atau kepercayaan itu mahal, bos! Termasuk teman. Kalau bisnis sih tidak masalah. Semoga pemilik dengan tempat barunya, mungkin, sukses terus saya doakan.

Amin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh