Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kopdar Perdana Bareng Blogger Semarang Tahun 2016



Saya tidak sedang membangun komunitas atau organisasi bila kalian melihat foto ini. Ini cuma kegiatan kopi darat dengan beberapa blogger yang tinggal di Semarang. Saya senang bertemu dengan mereka, tapi jangan kira senang saya karena mereka semua wanita. Ada batas antara jomblo dan single, itu yang saya beritahu kepada seseorang yang selalu menegaskan jomblo itu sama.


Mereka adalah bidadari-bidarai, karena wanita. Begitu status saya di linimasa kemarin yang saya unggah dari instagram. Dari sekian yang hadir, 3 berkacamata semua. Entah apakah mereka saudara atau hanya kebetulan saja.

Kopdar perdana

Awal tahun saya mau cerita yang manis. Segera move on dari apa saja, pertemanan, jodoh, pekerjaan dan hubungan lainnya. Kini saya tidak muda lagi untuk bisa bercengkrama dengan banyak orang. Makanya saya setuju ketika pria sudah punya pasangan (istri), lebih baik di rumah ketimbang seperti saya ini.

Kopdar ini, tidak mengundang secara spesial. Saya takutnya ada yang tidak diundang dan punya pikiran negatif tentang saya. Halo,,, ini awal tahun, mari kita bersilaturahmi.

Mengapa saya bilang tidak spesial? Ini karena saya mengajak mereka dari interaksi di linimasa. Tentu  ini sangat terbuka. Siapa saja yang tiba-tiba nyamber, pasti saya persilahkan hadir. Dan tentu, harus blogger.  

Generasi baru blogger Semarang

Saat saya duduk manis di tea house Tongji (tempat kami), saya punya keinginan untuk menumbuhkan generasi baru blogger Semarang. Masa ini-ini terus dan pasti ada lah yang masih sekolah yang punya blog tapi bingung mau kopdar.

Saya pernah mendatangi beberapa sekolah dan bahkan bertemu langsung dengan wakil Kepala Sekolah salah satu SMK di Semarang. Masih dengan bendera Blogdetik, saya mau izin berbagi ilmu dengan murid di sana.

Dengan tegas, saya ditolak dan beliau mengatakan bahwa Sekolah mereka untuk kategori blog pernah mendapatkan juara tingkat Jawa Tengah. Miris banget perasaan saya waktu itu dan akhirnya tidak jadi.

Saya berpikir dengan kejadian itu bahwa sebenarnya banyak blogger muda di Semarang yang bisa diajak kopdar dan diberi panggung untuk lebih eksis lagi. Saya yakin, sebelum saya benar-benar menghilang alias lelah menulis blog, generasi ini akan lebih populer untuk menceritakan Semarang dan sekitarnya.

Ya, butuh perjuangan. Setidaknya, harapan dan mimpi ini saya sudah utarakan kepada mereka yang hadir. Umur saya sudah tidak muda lagi untuk terus eksis dengan mengatakan saya blogger.

Saya Merasa bersalah

Di Semarang ada lebih dari 3 komunitas blogger dengan berbagai genre. Mulai dari platform, komunitas paling umur lama, hingga yang fokus pada perempuan. Diantara genre tersebut, saya tidak diantara mereka semua.

Tahun 2015, semenjak saya memproklamirkan dotsemarang sebagai personal blogger, itu adalah kemunduran drastis saya untuk kembali mengajak kopi darat para blogger. Ada beberapa acara, tapi sayangnya itu karena acaranya yang bergengsi. Kadang saya juga sedih pas buat acara, satu pun tidak ada yang datang.

Saya merasa sangat bersalah tahun 2015, tidak adanya KopdarSMG juga menjadi kesedihan yang mendalam. Meski saya tahu bahwa mencari nafkah adalah hal utama, mereka yang sudah lulus pergi mencari kehidupan yang berwarna dan saya masih menggali di tanah tempat saya berdiri.

...

Untuk perdana, sementara segini dulu. Yang penting orangnya ada dan mau melihat sisi lain mengapa mereka mau hadir di Kopdar hari ini (jumat, 8 Januari 2016). 

Ketika semua orang punya blog dan disebut blogger, saat kopdar, apakah kita ada karena disebut blogger. Atau karena ada maksud dibalik mengapa kita bisa kopdar.

Semoga besok, ada cerita berbeda dari kopdar ini. Ingat ini bukan komunitas dan tidak ada grup apapun secara online. Kita hanya kopdar dan berbicara selayaknya menyambungkan tali silaturahmi saja. Dan.... saling mengenal satu sama lain untuk mau berbagi bersama.

Jadi, jika Anda adalah seorang kakak, ibu atau Ayah, adik atau saudarah dan tinggal di Semarang, punya blog, yuk Kopdar. Silaturahmi saja dan jangan berasumsi apa-apa dulu tentang ajakan saya ini. Saya hanya blogger biasa.

Artikel tambahan dari mereka yang hadir :

Komentar

  1. Baru pertama mampir di blognya kak Asmari nih. Sudah ada draft tulisan forum blogger pertama nih kak, tp menyusul untuk posting,hehe

    BalasHapus
  2. nyesel...ngeluh...lalu memelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini apa sih!
      Blog kok disamain seperti website

      Hapus
  3. Anda yang memutuskan, Anda harus siap dengan konsekuensi. Kalau kemudian keputusan (merasa) Anda itu salah, berarti Anda belum memikirkan keputusan itu dengan matang.

    Niatnya merangkul blogger alias bersama-sama atau membentuk komunitas blogger di Semarang. Namun pada 2015 Anda memutuskan untuk menjadikan dotSemarang sebagai personal blogger. Terus piye jal? Jal piye?

    Kapan ada acara kopdar lagi mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dotsemarang itu awalnya komunitas blogger pengguna blogdetik.

      Karena tidak ada orangnya, pergi, pulang ke kota asal, kerja di tempat lain, tinggal saya saja yang pegang, makanya saya buat personal.

      Februari, yah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh