Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tidur Siang Dulu Sebelum Malam Tahun Baru


Mengalahkan kebiasaan terkadang sangat sulit. Mungkin saat itu pikiran saya berkata demikian, makanya saya memutuskan tidur siang dahulu sebelum keluar rumah malam hari. Maklum, setahun belakangan saya selalu tidur diawal malam.


Paragraf diatas berhasil saya tulis sebagian dari ponsel saya, Zenfone 2. Setelah itu saya benar-benar tertidur. Saat niat diluruskan, selalu mudah dilakukan. Dan saya berhasil meski tidak tidur lebih dari 2 jam.

Hari ini, kamis (31/12/15), saya punya misi untuk keluar malam. Sesuatu yang sudah sangat jarang dilakukan bila tak penting-penting amat. Kebenaran nih malam sangat penting dan penuh momen.

Ngomongin soal momen, saya malah gagal move on. Gara-gara ngeliat album Picasa, saya lihat banyak foto kenangan. Dilema memang. Tapi saya berharap tahun 2016 adalah titik balik saya seperti anak yang baru dilahirkan kembali.

Cuma bertahan beberapa jam

Jam 5 sore setelah segala persiapan, saya siap berangkat mengitari kota Semarang dengan rute Kota Lama dan Simpang Lima. Jalan muter dari rumah.


Misi saya adalah bertahan hingga perayaan pergantian tahun. Itu ternyata sangat sulit. Hingga pukul 9 malam, saya sudah kelelahan sendiri mengengkol sepeda. Kamar yang nyaman selalu memanggil-manggil buat saya pulang.

Ini buruknya orang yang berzodiak Cancer, rumah adalah tempat paling nikmat di dunia. Meski di rumah saat itu, keluarga sedang merayakan malam pergantian dengan teman-temannya. Rumah sangat ramai.

Saya sebenarnya sudah berusaha tidak menyerah dengan keadaan dimana cuaca terang benderang. Mulai dari menikmati bakmi yang super lezat yang ada di kota lama hingga menikmati malam dengan berkeringat. Nyatanya tetap saja.

...

Bedanya tahun baru kemarin dan sekarang di rumah adalah suasananya. Tahun lalu saya memutuskan tidur lebih awal dan semua orang (keluarga) juga pada tidur. Sekarang, saya juga memutuskan tidur diawal tapi rumah seperti sedang menggelar pesta bujang, rameee pooll.

Sesungguhnya tidur siang itu sudah membuat saya terjaga, tapi pola kehidupan sehari-hari belum bisa diajak kompromi. Selamat tahun baru dan tetap semangat!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh