Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Hubungan Zombie dan Army ?


Sebenarnya Vampir, Zombie, dan Drakula adalah sejenis bila melihat posisi mangsanya yang berubah menjadi si pemangsa. Bayangkan kalau yang digigit satu keluarga, kampung, kota dan negara, bakalan nggak habis-habis. Lalu datang jagoan yang menggunakan pakaian ala Army atau tentara, sudah deh tambah jadi. Entah dimana keseruannya menurut saya.

Saya sedang membahas tentang film yang digandrungi salah satu keluarga 'Causeway'. Selain sangat menyukai film-filmnya, dalam kehidupan nyata pun kurang lebih sama kegemarannya. Pakaian army, peralatan senjata (mainan), dan tentu ikutan komunitas Army.

Soal Zombie, sebenarnya bila menarik ulur kebelakang maka generasi saya dulunya mengenal namanya Vampir. Film ini dulunya sangat mendominasi TV Nasional. Film-film generasi Vampir yang berasal dari Asia dikemas sangat menarik. Bukan hanya soal seremnya saja tapi kelucuan dan drama asmaranya pun dijual. Sayang keberadaannya kalah dengan film Zombie atau Vampir sekarang.

Hubungan erat

Beberapa hari kemarin saya melihat layar TV di rumah sedang banyak menyetel film Zombie. Siapa lagi kalau bukan si bungsu, penggemar berat film ini.

Saya jadi heran kenapa seleranya tidak seperti saya seperti Bollywood atau Asia drama yang baru-baru ini saya sukai. Ya, sepertinya istilah kalau sama tidak menarik itu betul, beginilah jadinya.

Zombie selalu identik dengan perang dan pasukan Army. Seperti itulah kenyataannya. Jadi tidak heran, kenapa film dengan kategori ini adalah salah satu film wajib yang ditonton bila si bungsu di rumah ini sedang nonton (tv berbayar).

Jangan-jangan dia nanti berubah jadi Zombie juga, haha... Ngebayang yang nggak-nggak, deh. Trus yang jadi pasukan Army-nya sapa? Senjata di kamar itu mirip aslinya sangat berat lagi.

...

Saya sedang membangun cerita tentang keluarga Causeway untuk nantinya dapat dikenang beberapa puluh tahun kemudian saat saya tua nanti. Dengan cara ini, mungkin cerita yang nggak nyambung dan aneh akan menghiasi postingan saya.

Menulis itu tidak perlu jawaban, cukup dimengerti bagi si penulisnya saja. Jadi buat yang membaca postingan ini, kalian pasti gagal paham.

Setidaknya, selera film keluarga Causeway sangat banyak dan aneh-aneh. Selain saya yang suka Drama Asia akhir-akhir ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya