Dulunya, saat jaman film American Pie, saya mendambakan pesta bujang. Acara yang biasanya dilakukan sebelum hari pernikahan sahabat atau teman yang intinya siap melepas sang mempelai pria yang nantinya setelah nikah akan lebih sibuk ngurusin pasangannya ketimbang nongkrong dengan sahabatnya.
Hari ini saya menyaksikan kembali orang yang pernah dekat saya, bukan pacar tapi pernah satu komunitas, telah menikah dengan pasangannya. Saya pikir, kehidupan masa lalu yang identik kebersamaan dan pengorbanan memiliki kenangan kuat. Nyatanya sama seperti yang lain, saya benar-benar dibenci. Jangankan undangan resmi yang datang ke rumah, undangan via socmed aja nggak ada. Saya benar-benar berdosa sepertinya bagi mereka (dotsemarang).
Tentang Pesta Bujang
Sahabat saya, Causeway, masih ada 3 orang lagi yang seangkatan saya belum menikah. Ada Henry, Difa dan Jerpi. Saya berharap banget kelak mereka mengadakan Pesta Bujang seperti film-film yang pernah kita tonton, American Pie. (persepsinya saya kembalikan kepada Anda yang baca).
Acara sebelum hari pernikahan yang identik dengan pesta dan wanita memang impian gila saya tentang persahabatan. Karena saya yakin, semua akan baik-baik saja. Saya berharap dapat kabar acara menikah mereka sebelum hari H dan kami melakukannya.
Di film American Pie atau Hangover, kegilaan memang biasanya terjadi dan bahkan lepas kontrol. Tapi bukan cara itu yang ingin dimasukkan dalam benak saya. Sekedar pesta, melepaskan sahabat atau teman terbaik menemukan kehidupan baru bersama pasangannya kelak.
Orang-orang menikah dan lupa dengan saya
Beberapa teman dekat di Samarinda dan Semarang yang saya kenal sudah menikah. Saat ini saat melihat media sosial, kebahagiaan mereka tercermin dari buah hati yang dipamerkan lewat foto-fotonya.
Senang rasanya melihat mereka. Tapi tidak dengan batin saya saat tahu mereka menikah tanpa mengundang saya. Apa salah saya yang membuat mereka tidak memasukkan nama saya dalam daftar undangan mereka. Saya sangat berdosa, takut ngancurin pernikahan mereka atau kejadian film Hangover akan terjadi kepada mereka.
Harapan yang berlebihan dari jaman sekolah tentang orang baik dan pesta pernikahan serta pesta bujang seakan sia-sia ditunggu hari ini. Mungkin penyakit harapan terlalu tinggi saya sudah sangat menular dan mematikan, makanya ketika mereka tidak mengundang jadi sesuatu yang memerahkan.
...
Pada akhirnya memang semua tidak berjalan lancar. Saya dianggap menghilang dari bumi, meski saya cuma ingin berharap dapat undangan secara pribadi (mereka mengundang saya bukan menyuruh orang).
Impian tertunda saya tentang pesta bujang sepertinya memang tersematkan kepada keluarga Causeway yang masih bujang. Sepertinya saya harus menyiapkan tenaga, materi dan waktu bila benar-benar terjadi kelak.
Semoga mereka tidak melupakan saya untuk ambil bagian di pesta bujang. Dan mau berbagi kebahagiaan dengan saya, apaapun kesalahan saya dimasa lalu. *Hingga tulisan ini dibuat, saya terus melakoni seseorang yang dinamakan Stifler.
Selamat weekend!
Gambar (atas) : Google - selanjutnya foto2 jadoel.
Komentar
Posting Komentar