Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pekan Ke-4 Liga Blogger Indonesia, Mereka Lebih Dekat Dengan Dinas Pariwisata

 

Saya jadi terinspirasi ketika Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah mengajak beberapa blogger mengikuti program Visit Jateng tahun 2013. Program yang menarik waktu itu dan karenanya, tema pekan keempat berhubungan dengan hal tersebut.

Tidak semua blogger beruntung mendapatkan kesempatan bisa terhubung dengan aktivitas dari dinas pemerintahan kota atau provinsi di tempat tinggal kita. Namun bila ada kesempatan, tentu pastinya blogger seperti saya akan mengambilnya tanpa berpikir 2x.

Kenalan

Sebagai satu-satunya kompetisi di Indonesia, bahkan di dunia, Liga Blogger Indonesia diharapkan menjadi pembeda dan spesial. Mungkin salah satunya postingan yang saya tulis ini.

Pekan keempat LBI mengangkat tema 'Kalender Agenda Kota'. Jadi para blogger mencari daftar acara yang berlangsung di kota tempat tinggal mereka. Mulai dari pariwisata dan sebagainya.

Selain mencari kalender kota, tujuan lainnya adalah kenalan dengan dinas-dinas terkait. Saya yakin, dinas-dinas tersebut bukan nggak mau menggandeng blogger, tapi bingung mau menghubungi siapa. Jangankan menghubungi, search Internet pasti jarang mereka lakukan.


Ceritanya bisa dibaca DI SINI.

Seperti yang dilakukan salah satu peserta ini. Ia memang bukan wajah baru LBI, ia tentu paham bagaimana mekanismenya. Dan saat ia mengunggah foto kebersamaan tersebut, saya senang sekali. Ia berhasil memanfaatkan momentum pekan keempat. Soal setelahnya, saya serahkan sama dia.

Tidak banyak

Ternyata tidak banyak yang memanfaatkan momentum ini. Mungkin bagi sebagian besar peserta mendapatkan semacam 'job' ini terasa aneh dan bingung mau diapain.

Saya tahu dan memahami bahwa ngeblog tak perlu serumit ini. Pada akhirnya saya bersyukur, mereka berhasil menyelesaikan dengan cara apa pun.

...

Sepertinya Dinbudpar Jateng sudah jarang mengadakan kegiatan seperti apa yang pernah mereka lakukan dengan blogger. Mereka sudah mempelajari mekanisme dan memaksimalkan potensi yang sudah ada. Tinggal dikembangkan lagi. Meski begitu, saya tidak menyukai program lomba blog yang mereka adakan. Hadiahnya tuh, lho.

Lalu, hingga sekarang saya juga belum pernah ikut acara Disbudpar Semarang. Sempat beberapa kali katanya menggandeng blogger. Entah, siapa bloggernya. Apakah atas rekomendasi atau disekitar. Tapi sudahlah, saya senang mereka pernah melakukannya.

Liga Blogger Indonesia hingga postingan ini dibuat sudah siap dengan pekan ketujuhnya. Siapa yang mimpin klasmen bisa dilihat di blog LBI. Dan menutup tulisan ini, pada akhirnya mengikuti LBI bukanlah sia-sia belaka. Ada banyak pembelajaran dan tentu semangat kompetisi agar peserta lebih profesional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh