Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pria Jago Masak itu...


Satu hal yang disenangi wanita tentang pria adalah pandai memasak. Apalagi saat bangun pagi, wanita suka sekali diberi kejutan dengan sebuah piring yang dapat tersenyum. Ya, telur mata sapi dengan sosis yang diberi warna merah saos. Selamat pagi, sayang.

Semarang pagi ini sudah dilanda hujan. Apakah ini berkah tersendiri bagi warga yang merayakan momen Imlek. Apalagi tiap tahun di sini, selalu ada acara yang digelar rutin yakni Pasar Imlek Semawis. Semoga ini bukan kendala buat acara yang masuk agenda kota Semarang.

Tentang pria jago memasak

Saya akui, saya sendiri tidaklah jago-jago amat memasak. Kalau cuma masak beras, buat mie goreng, atau nasi goreng rasa asam manis (nggak jelas), saya dan sebagian pria yang apa adanya pasti dapat melakukannya.

Berbeda dengan seseorang yang saya ceritakan dalam postingan ini. Aigoo (efek film Korea)... Lama juga nggak nulis tentang orang ini. Pria kacamata yang rajin disaat bos datang, konsisten kambuhan dan sedang berusaha menjalin hubungan asmara. Tapi entahlah, mana wanita yang bersuara ditengah malam itu.

Sebagai pria yang apa adanya, ia memiliki skill diatas rata-rata pria seperti saya untuk urusan memasak. Pengakuannya pun datang dari orang rumah. Bila disuruh milih memasak, pria ini akan jadi pilihan utamanya. Apapun bisa ia lakukan meski akhirannya, dapur terkadang lupa dibersihkan.

Pengalamannya juga menjadi bahan dasar utama yang dapat mengalahkan bahan-bahan dapur. Ia pandai memilih bumbu dapur. Entah, apakah ini bakat turunan dari orang tuanya atau ia hanya berusaha mencoba. Mau tidak mau, seisi rumah jadi bahan percobaan menu masakannya. Kalau enak, ia patut dipuji dan dipertahankan. Bila tidak, ia terpaksa kena bully (setidaknya itu demi kebaikan).

Apakah bisa memasak semua makanan? Oh nggak, pria ini hanya diatas satu level dari pria yang hanya pandai memasak nasi atau air. Jadi jangan berpikir ia sejajar dengan koki Internasional, meski ia punya sertifikat juga. Ups..bukan sertifikat maksudnya, tapi ijazah sekolah . 

Saya yakin, wanita yang akan jadi pasangannya kelak akan bahagia mendapatkan sosok pria ini. Sanjung dan puja-puji dia, pasti membuat banyak orang bahagia. Meski kadang terlalu lebay.

...

Ketika masih banyak para wanita di dunia berharap para pria yang harus duluan mengatakan cinta atau mengejar kalian, para pria saat ini sudah pandai memasak. Bukankah dulu tugas wanita condong ke dapur dan pria lebih soal tenaga. Hmm...

Hotel-hotel berbintang yang pernah saya kunjungi, punya juru masak pria dan memiliki sertifikat Internasional. Restoran mahal pun demikian. Pria bisa melakukan apa yang dulunya dilakukan wanita.

Ketika para pria bertransformasi lebih hebat dari wanita, ia memiliki anugerah tersendiri. Namun sisi pria lainnya yang tak dapat diubah adalah ketika mereka malu. Mengapa tidak mengejar mereka saja sebagai pasangan hidup. Toh, para wanita, pria yang jago masak ini pasti akan membahagiakan kalian.

Sudah bangun?
(Film drama Korea; adegan wanita bangun, si pria membawakan sarapan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh