Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Kejuaraan ini mempertemukan antara juara Liga Champions dan juara Liga Eropa. Nah, tahun ini juara Liga Eropa-nya adalah Atalanta dari Seri A.
Sekilas, Atalanta tentu dipandang remeh mengingat jejak rekamnya di Eropa dan bagaimana tim ini hanya beruntung bisa juara Liga Eropa.
Menahan sang raja di babak pertama
Faktanya, Atalanta dapat menahan Real Madrid di babak pertama. Permainan solid yang mereka peragakan mampu memberikan tekanan kepada Cortoa yang berada di sektor terakhir pertahanan.
Bahkan, di menit 24, Atalanta sukses menciptakan peluang yang sayangnya masih membentur tiang. Hingga menit 30, skor tidak berubah. Masih sama 0-0.
Sepanjang babak pertama, Madrid bukan tanpa peluang. Hanya saja, tetap tidak jadi gol. Namun sialnya, Bellingham dan Vini sudah mengantongi kartu kuning.
Sebelum babak pertama berakhir, Rodrygo mendapatkan peluang emas. Sayang kesempatannya juga dihalangi tiang gawang. Dan wasit pun meniup pertandingan babak pertama berakhir.
Fantastic Four (4)
Gol yang ditunggu akhirnya tiba juga di menit 58. Pergerakan Vini yang sukses mengelabui pemain Atalanta, kemudian menyodorkannya ke ruang kosong di muka gawang yang sudah berdiri Valverde. Pemain pekerja keras ini dengan mudah mencetak gol. Madrid unggul sementara dengan skor 1-0.
Unggul satu gol, membuat pemain Madrid semakin bernafsu dan Atalanta mulai kehilangan konsentrasi. Satu persatu kesempatan silih berganti datang, meski masih gagal.
Di menit ke-67, gol yang ditunggu-tunggu dari seorang Mbappe akhirnya terjadi juga. Yang menarik dari golnya adalah prosesnya yang melibatkan 4 orang pemain. Rodyrgo, Vini, Bellingham dan Mbappe.
Bellingham mengirimpan umpan matang ke ruang kosong yang kemudian dikejar oleh Mbappe. Gollll.... suara stadion langsung bergemuruh yang menandai debut manis Mbappe.
Madrid unggul 2-0. Momen gol Mbappe begitu berkesan sehingga ke-4 pemain yang berhasil menciptakan momen bersama tersebut dijuluki fantastaic four.
Juara ke-6 kali
Pertandingan akhirnya berakhir dan Real Madrid keluar sebagai juara Piala Super Eropa. Dan Madrid menambah koleksi gelar Super Eropanya menjadi 6 trofi sekarang.
Entah itu di Liga Champions atau Piala Super Eropa, penguasanya tetap Real Madrid. Dan rengkuhan kali ini sangat spesial buat Mbappe karena baru bergabung sudah mendapatkan piala di Eropa.
Ini berbanding terbalik dengan saat ia bersama PSG. Pencapaiannya hanya mampu mendapatkan gelar lokal. Dan bagi Mbappe tentu ini adalah momen yang dinanti-nantinya.
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[ Artikel 37#, kategori Dibalik Layar ] Akhirnya, tahun 2025 ini saya bisa kembali merasakan pengalaman menonton film Indonesia bersama para pemainnya. Ada perasaan campur aduk yang sulit diungkapkan. Selama ini, meskipun film-film Indonesia rajin mampir di bioskop Kota Semarang, ada hal yang terasa aneh dan berbeda. Dulu, di bawah bendera KOFINDO , rasanya begitu mudah mendapatkan kabar atau undangan eksklusif untuk bisa nimbrung langsung dengan para pemain. Akses itu terasa begitu dekat, seperti pintu yang selalu terbuka lebar. Tapi tahun ini, situasinya terasa berbeda, seperti mengikuti kebijakan pemerintah yang terus memangkas anggaran. Anehnya, para pemasar modern, seperti influencer dan kreator konten, justru terlihat kebanjiran undangan. Saya jadi berpikir, apakah nasib KOFINDO kini serupa dengan dotsemarang? Apakah aktivitas blogging memang sudah semakin ditinggalkan? Undangan dari Threads Tidak ada usaha yang sia-sia. Keaktifan saya di platform Threads , yang kini ...
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Istilah pacaran jarak jauh atau LDR sudah banyak kita dengar dan lazim. Saya pun pernah mengalaminya dan akhirnya kandas semua. Tapi kalau pasangan suami istri LDR?
Komentar
Posting Komentar