[Artikel 72#, kategori Pria Seksi] Tentu, wanita pun mungkin sama. Namun karena saya bahas pria dan mengalaminya, fokus di tema ini dulu. Saya berharap jika kelak nikah, pikiran dan perbuatan saya tidak ikut berubah. Apalagi sampai extrem!
Saya sedang mengalaminya akhir-akhir ini, terutama di lingkungan sekitar. Dan berkaca ke belakang, kurang lebih sama sebenarnya. Hanya saja baru kali ini jadi bahasan di blog.
Pria baik
Sebagai sesama pria, saya sangat menghargai seseorang. Bahkan, menaruh hormat apabila levelnya di atas saya. Entah itu karena peringkat dalam tatanan kehidupan masyarakat atau jabatan.
Saat masih single maupun pacaran, seorang pria masih sangat loyal dalam hubungan pertemanan maupun persahabatan. Jika ada gesekan pun dianggap hal wajar karena begitulah cara pria hidup.
Menjadi pria baik itu mudah saya pikir. Namun sekarang saya harus menggarisbawahi lagi. Pria baik hanya akan baik pada pasangannya usai menikah.
Berubah
Ini adalah pelajaran berharga buat saya secara pribadi. Setelah menikah, sebagian besar yang saya lihat telah berubah. Sikap loyalitas, saling sapa, tidak peduli hal-hal remeh mendadak hilang seketika.
Wajar hanya saya yang merasakan karena memang belum menikah. Mungkin kamu akan mengatakan maka menikah coba dan rasakan sendiri perbedaannya.
Saya memikirkannya jika pria berubah setelah mereka menikah tentu karena sekarang dalam kehidupannya ada 2 kepala dalam tujuan hidupnya. Ada pertimbangan, masukan dan saran yang harus didengarkan. Semakin bucin, maka semakin diturutin.
Saya tidak bisa menyalahkan seorang pria yang telah menikah. Hanya saja kenapa saya yang harus kena dampak dari perubahan. Mungkin karena dianggap mengganggu kehidupan mereka?
...
Saya tidak tahu apakah kekhawatiran ini karena merasa terancam atau tidak disukai. Yang jelas, keadaannya membuat saya semakin malas berinteraksi dalam kehidupan sesama pria yang dulunya saling hormat menghormati.
Ditambah umur yang semakin menua, seakan harus memaklumin dan lebih bijak menyikapi semua hal yang telah berubah sekarang.
Saya yang cuma menikmati sepi dan malas berinteraksi tetap saja dianggap makhluk yang kasat mata tapi mengganggu. Dianggap tidak peduli, seakan kerja keras selama ini hanya dinilai dalam 1 hari.
Semoga saya tidak menjilat ludah sendiri ketika akhirnya nikah dan ikut berubah juga.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar