Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Futsal Perdana Bulan Agustus, Hujan dan Listrik Padam

[Artikel 146#, kategori futsal] Jarang-jarang nemu momen hujan beberapa bulan terakhir ini. Apalagi saat bermain mendadak saja listrik padam. Dan itu terjadi sekarang, kami sempat bubar sejenak sambil nunggu penerangan kembali nyala. Syukurlah tidak lama dan kami kembali bermain.

Halo Agustus, menyapa para pemain futsal yang masih konsisten hingga hari ini. Futsal perdana bulan ini jatuh pada tangggal 1 Agustus, pas banget tanggalnya ya.

Masuk musim penghujan?

Saya pikir begitu karena awal bulan di Kota Semarang, hujan terus menemani beberapa hari. Termasuk saat bermain futsal. Saya sangat bersyukur bahwa hujannya turun saat kami sedang di lapangan.

Andai saja pas berangkat atau pulang, saya mau tidak mau harus memakai jas hujan yang selalu saya bawa di dalam tas. Tidak masalah sebenarnya, hanya ribet saja kalau dipakai.

Tapi, sudah beberapa hari berlalu. Rasanya Ibu Kota Jawa Tengah belum masuk musim penghujan. Itu hanyalah sekedar hujan biasa saja.

Mendadak gelap

Di tengah asyik bermain, mendadak saja lampu penerangan sekitar lapangan seluruhnya padam. Tentu, kami harus segera keluar lapangan. Tidak mungkin meneruskan permainan saat suasana gelap gulita begitu.

Ini adalah momen yang jarang-jarang terjadi. Cukup mengejutkan sebenarnya. Kami hanya tertawa dan ngoceh di tengah kegelapan di sisi lapangan.

Untunglah, tempat futsal sepertinya punya genset. Jadi, kami bisa melanjutkan sisa permainan sebelumnya. Waktu sewa yang seharusnya sudah selesai, sepertinya diberikan kompensasi karena penjaga lapangan belum keluar-keluar memberi aba-aba waktu selesai.

...

Hanya kegelapan yang menghentikan kami bermain meski hujan deras menantang. Saya senang memiliki momen kali ini meski sisi lain tidak menyukainya karena mengganggu permainan.

Mari menjalani aktivitas di bulan Agustus dengan penuh harapan agar berjalan baik, khususnya tidak cedera. Senang kembali ke lapangan hari ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh