Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Agustus 2024, Mertua Datang

[Artikel 72#, kategori rumah] Bukan hanya kedatangan sosok malaikat kecil di rumah, tapi juga mertua si pemilik rumah yang demi cucu tercintanya, beliau datang dari jauh. Sepertinya berkah akan menyertai rumah ini beberapa waktu ke depan.

Minggu malam (11/8), saya sudah berada di Bandara Semarang yang ditugasin si Bungsu (pemilik rumah) untuk menjemput mertuanya. Saya pergi sendiri, mengingat si Bungsu sedang menemanin istrinya yang akan lahiran putri keduanya.

Sudah 1 tahun

Suasana bandara malam hari itu cukup ramai. Kendaraan sedikit membludak karena tempat yang biasanya dipakai untuk menunggu ternyata masih sedang pegerjaan (gambar). Cukup lama juga proses perbaikan area yang berada dekat polder air tersebut.

Sambil menunggu kedatangan mertua si bungsu, mari mundur ke belakang menengok halaman yang pernah saya posting sebelumnya. Ternyata sudah 1 tahun berlalu di mana mertua terakhir ke Semarang pada bulan Agustus tahun 2023. Unik, karena bulannya sama.

Akhirnya yang ditunggu tiba juga. Sempat tidak mengenali saat beliau tiba karena saya lupa wajah beliau yang hari ini sedang memakai masker, saya seperti percuma nunggu di dalam ruangan karna beliau menghubungi setelah keluar dari ruang tunggu. Haha..ada-ada saja.

Mertua baik

Mendeskripsikan kata baik itu tentu berbeda-beda tiap orang. Yang saya pikirkan, mertua si bungsu sudah masuk kategori baik. Meski kami tidak seakrab antara mertua dan menantu seperti si bungsu, saya paham kata baik itu bagaimana.

Beruntung si Bungsu punya mertua baik dan saya harap jalinan hubungan tersebut terus dipertahankan. Benar-benar paket komplit dapat pasangan, saya berharap juga kelak saat memiliki pasangan memiliki kesemuanya tersebut.

Mari kita pulang. Kabar anak kedua sudah dilahirkan adalah kebahagiaan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. 

...

Rumah bakal tambah ramai lagi sepanjang bulan Agustus ini. Itu suasana yang menyenangkan pasti. Saya harap dapat ciptrannya juga di tengah perjalanan saya sebagai pria yang menempuh usia baru sebagai pria (38 tahun).

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile