Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Toples Merah

[Artikel 71#, kategori rumah] Tidak menyangka karena toples ini, aktivitas saya berubah drastis. Terutama dini hari, waktu yang selalu saya banggakan sebagai pemilik blog dotsemarang. Sederhana tapi mengena dan buat ribet segalanya.

Dulu, sebelum toples ini ditemukan. Eh, kok berasa ngedongeng. Maksudnya dulu sebelum akhirnya saya memakai toples ini, aktivitas dini hari yang dilakukan sangat sederhana. Bangun, mandi dan nongkrong di depan laptop. Entah itu sedang merangkai kata-kata atau mengecek akun media sosial hingga membaca detail statistik.

Sekarang setelah toples ini saya gunakan untuk menaruh nasi, aktivitas dini hari saya tidak lagi sederhana. Kudu bangun cepat agar bisa cuci toples usai digunakan. Masak nasi, lalu setelah mateng nasinya dimasukkan ke toples tersebut. Baru deh bisa mandi dan bekerja.

Masalahnya waktunya semakin sempit jika aktivitas tersebut dilakukan. Terutama nongkrong di depan laptop yang membuat produktivitas sedikit terhambat.

Saya tidak menyangka saja jika bulan Agustus semua aktivitas saya berubah drastis. Apalagi jika usai jadwal futsal yang tidurnya pasti di atas jam 10 malam. Ingin nambah jam tidur sampai jam 4 subuh, rasanya berat karena harus segera ngurusin si toples merah.

Segelanya sudah terjadi dan jadi pukulan yang sangat berarti. Memang saya sedikit menderita karena si toples yang jadi biang keroknya, tapi saya belajar lagi untuk menjadi lebih baik.

...

Andai saja sebuah kalimat dapat disederhanakan dan diutarakan, tentu dampaknya sangat baik. Sayangnya, itu tidak terjadi dan mempengaruhi apa yang sudah dibangun dengan penuh dedikasi dan rasa hormat.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh