Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Sudah Dijual

[Artikel 70#, kategori rumah] Usianya belum genap 2 tahun, nasibnya malah sudah sama seperti si merah (Juke). Ya, dijual. Entah kenapa? Padahal ada banyak kenangan juga bersamanya, terutama saat pergi ke luar kota bersamanya.

Mobil Innova Reborn yang terlihat tangguh di jalan, apalagi saat bepergian jauh sekarang sudah punya pemilik baru. Sedih sih nggak juga karena bukan punya sendiri, hanya saja bingung nanti apabila keluarga ini datang kelak. Mau jemput pakai apa?

Lotte Mart

Sosok yang saya kenal lama menghubungi saya yang berencana ke rumah. Saat tiba, saya diberitahu jika mobil ini akan dijual. Sediki terkejut karena saya sendiri tidak mengetahui meski kebanyakan tinggal di rumah. Sang pemilik, si bungsu adalah orang yang tahu karena dia yang melakukannya.

Namun saya tak berhak menayakan itu. Saya anggap biasa saja, hingga beberapa hari kemudian saya disuruh membawa si mobil ke Lotte Mart untuk bertemu calon pembeli, Kamis sore (8/8).

Satu hari terlewati. Saya kembali disuruh ke Lotte Mart kembali, namun dengan calon pembeli baru lagi. Dan inilah proses satu hari yang panjang dan membuat mobil akhirnya benar-benar menghilang dari rumah.

Terlambat futsal

Sudah lebih dari 2 jam saya menunggu proses mobil tersebut dinegoisasikan. Tanpa sadar, suara azan maghrib memanggil. Wah, gak sholat nih. Apalagi nggak pakai pakaian yang layak dan belum mandi.

Namun saya juga khawatir jika nanti main futsal akan sedikit terlambat. Haha..saya banyak membuang waktu hanya dengan duduk di sini meski nego berhasil dilakukan.

...

Jika melihat keadaan, si pemilik mobil atau si bungu sepertinya butuh dana darurat karna sang istri akan melahirkan. Wajar jika ada yang harus dikorbankan. Saya sedikit belajar dari ini bahwa kelak jika punya istri, saya harus punya uang banyak untuk pasangan saya yang akan melahirkan.

Dan saya lemes jika memikirkan masa depan saya yang tak jelas. Apakah saya bisa juga?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile