Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Bersepeda Ke Binus University Semarang

[Artikel 29#, kategori Dibalik Layar]  Sangat melelahkan, apalagi pantat terasa nggak enak sama sekali. Dan paling menyebalkan adalah pulangnya. Orang gila mana yang bersepeda siang-siang dengan terik matahari di atas kepala yang kerasa banget. Jika tidak ada momen berharga, mungkin saya memilih di kamar saja. 

Untunglah pengalaman bersepeda selama ini datang ke setiap acara, entah itu hotel maupun restoran, jadi penyemangat sendiri. Sesuatu yang biasa menurut saya, dan malah saya menikmatinya.

Pertama kali ke kampus baru Binus University

Meski sudah pernah ke Binus yang berada di jalan Pemuda, datang ke kampus Binus yang ada di Marina merupakan yang pertama kalinya. Kampus yang diresmikan awal tahun 2024 ini terasa bukan kampus malah. Mirip mal dengan bentuk desainnya yang menarik.

Tujuan ke kampus Binus karena ada undangan dari pemasaran mereka yang beberapa minggu sebelumnya sudah bertemu. Mereka akan mengadakan acara pengenalan atau launching, namun saya masih belum tahu acaranya gimana.

Mungkin jika tidak dihubungi dari marketing pusat (Jakarta), para pemilik blog tidak akan hadir. Kita tahu dunia blogging saat ini semakin sepi, terutama pemilik blog dari kalangan komunitas dan biasa berhubungan dengan pemasaran (event).

Jadi, bisa menginjakkan kaki eh roda sepeda di Binus University Semarang adalah pengalaman luar biasa. Ditambah dengan beratnya medan karena menggunakan transportasi apa adanya, yaitu naik sepeada. Cakep rasanya saat saya bayangkan bila ditulis nanti pikir saya.

Bersepeda ke Kampus Binus

Ada banyak alternatif transportasi ke Binus University sebenarnya. Bisa naik bus Trans Semarang atau naik ojek online. Pilihan terakhir yang masuk akal dan nggak ribet. Hanya saja biaya yang dikeluarkan bisa buat beli beras 3 kg. Saya bisa kenyang selama 3 mingguan.

Memasuki POJ City

Namun saya tahu bahwa bukan itu alasan sebenarnya tidak memilih moda transportasi keduanya. Bersepeda sepertinya menyenangkan meski penuh tantangan. Apalagi dalam perjalanan mungkin saya banyak menemukan konten bagus yang bisa dibawa ke blog dotsemarang.

Ditambah, jadwal acaranya yang diadakan Rabu pagi (21/8) kemarin waktunya jam 9-an. Matahari masih tidak begitu kejam buat orang-orang yang berdedikasi seperti saya.

Hari yang ditunggu pun tiba. Saya pergi bersepeda dari rumah jam 7 pagi dengan estimasi waktu 2 jam. Lama? Dilihat dari kondisi sepeda saya yang sudah tidak baik-baik saja, itu adalah normal. 

Setir sepeda sudah terasa mau copot. Makanya jangan heran ada terlihat ban di bagian tiang penyangga antara ban dan setir. Saya selalu was-was apabila itu copot. Nggak lucu kan saya jatuh di jalan dan jadi viral karena keadaan tersebut? Hahaha..

Selama perjalanan, saya membagikannya di stories Instagram. Mulai dari tempat hingga waktunya yang disematkan. Perjalanan semuanya berjalan mulus sebelum akhirnya mulai bingung usai tiba di dekat kampus.

Kawasan POJ City? Ini dekat Marina dan ini juga pertama kalinya memasukinnya. Ada security berjaga di sana. Setelah basa-basi, saya diberitahu jalan tembusnya yang lebih singkat untuk tiba di kampus.

Suasana pantai yang menyenangkan

Jalan tembus yang dimaksud adalah jalan setapak yang masih bisa dilalui kendaraan. Baik itu roda dua maupun roda empat. Hanya saja, jika hujan jalanannya dipastikan becek karena masih belum diaspal. Namanya juga jalan tembusan.

Jalan tembusnya belok kiri setelah jembatan

Selama perjalanan di sini, saya dibuat was-was sebenarnya karena ada banyak batu-batu dan pasir. Khawatirnya stang sepeda copot. 

Sempat salah arah, namun kemudian dilanjutkan kembali. Dalam perjalanan yang melewati pinggiran pantai, suasananya sangat menyenangkan. Gerah dari panas matahari yang mengguyur tubuh selama perjalanan mendadak jadi adem karena angin yang berhembus sangat kencang. 

Medan sesungguhnya

Angin surga kata saya dalam hati. Ditambah banyak pepohonan yang menutupin celah dari sinar matahari yang parah. Kata orang-orang suasana rindang di bawah pepohonan.

Santai seperti di pantai

Akhirnya, saya tiba juga. Perjalanan hampir 13 Km selama 2 jam terasa sangat melegakan. Saya ingin cepat-cepat masuk ke dalam biar segera ganti pakaian. Kaos sudah basah semua dan celana yang saya kenakan juga tidak enak dipandang karena robek di lutut.


Sempat bingung mau diparkir di mana sepeda yang saya bawa ini. Apalagi kampus sepertinya memfasilitasi parkir kendaraan dengan parkir elektronik, waduh!

Syukurlah, ada tempat parkir khusus di dekat pintu masuk gedung. Seperti yang dilihat dalam gambar, itu di ujung sana adalah sepeda saya. Sepeda yang sudah karatan dan tetap tangguh meski bertahun-tahun dipakai.


...

Acaranya sudah saya posting di blog dotsemarang. Ada di bawah link-nya jika ingin baca. Beberapa rekan bloger juga sudah hadir. Mereka luar biasa meski tahu ini bukan akhir pekan. Selain kami, ada banyak rekan media juga yang rupanya turut diundang. 

Ngomong-ngomong pulang nanti masih bersepeda lagi, ya? Haha.. sudahlah. Penderitaannya nanti saja dibahas, yang penting ke tempat acara dilangsungkan. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh