Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Bagi Wanita, Waktu Adalah Soal Kenyamanan


[Artikel 13#, kategori Wanita] Saya sedang memikirkan tentang maksud kenyamanan dari wanita ketika pria ingin mendekatinya. Meski sudah akrab, dalam artian berteman, tidak mudah menaklukkan hati wanita. Buat mereka, pria harus bersabar mendekatinya. Tidak usah buru-buru.

Setiap pria selalu mengimpikan seorang pasangan, tidak heran ketika pria langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Aura wanita yang kodratnya memancarkan keindahan membuat para pria menyukainya.

Memang tidak semua wanita akan memiliki pemikiran sama, termasuk pria. Jadi jangan berharap terlalu tinggi dengan postingan ini bahwa semua wanita berpikir seperti yang saya tulis ini.

Waktu

Pernah merasakan getaran cinta tapi tak berani diungkapkan. Takutnya ditolak, yang berarti dapat merusak hubungan yang dijalin. Saya dan mungkin sebagian kecil pria memikirkan ini begitu jauh.

Akhirnya saya menemukan jawaban tentang penantian kebersamaan pria dan wanita yang tak kunjung jatuh cinta. Saya bicara dengan seorang wanita, yang menurut saya, ia adalah perempuan kuat dan tidak mudah ditaklukkan.

Ia membeberkan rahasia yang mungkin bisa dijadikan patokan bahwa seseorang yang ingin mendekatinya harus bisa bertahan dengan waktu. Maksudnya, kesungguhan bisa dilihat dari seberapa besar pria bertahan menunggu hari demi hari, bulan demi bulan, untuk memastikan si wanita menyukainya.

Karena bagi wanita, waktu adalah kenyamanan. Wanita tidak ingin buru-buru meski sudah tahu perasaan si pria. Tapi bagi wanita, perasaan itu bisa hilang dan ia tidak ingin dipermainkan. Laki-laki sabar adalah kekasih yang baik menurutnya.

Ketika mengetahui ini, saya dalam lubuk hati ingin sekali berteriak. Saya tidak punya waktu untuk bermain dengan perasaan. Saya bukan anak sekolah yang mengganggu hari-hari si wanita dan kemudian jatuh cinta. Saya ingin serius berhubungan, itu saja. Soal waktu, mari kita jalani terlebih dahulu.

Bodoh! Kalimat itu tentu tidak akan terdengar buatnya. Saya rasa lebih baik disimpan dalam hati. Saya mengerti kapasitas saya, ketika berani melakukan dan serius, saya harus selesai hingga akhir. Dan itu terkadang sulit. 

...

Buat pria yang mudah jatuh cinta, saat mereka single, mereka bisa mengajak dengan siapa berkencan. Namun saat sudah memilih sebagai pasangan, ia akan berusaha bertahan. 

Jadi, ketika kamu sebagai pria sedang menanti hubungan serius dengan seorang wanita, bersabarlah. Berikan kesempatan dengan waktu yang banyak untuk membuatnya merasa nyaman denganmu.

Namun bila kamu tidak sabar dengan durasi waktu yang tak kunjung datang, dan hanya bawa perasaan. Lebih baik, kamu alihkan waktumu dengan wanita lain yang siap jatuh cinta kepadamu.

Wanita menganggap waktu adalah soal kenyamanan, sedangkan pria versi saya adalah soal setia pada satu pasangan. Benarkah bisa setia? Entahlah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh