Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Review Film My Wife's Having an Affair this Week


[Artikel 8#, kategori Korea Drama] Saya paling tidak suka dengan selingkuh, meski pada umumnya naluri pria menyukai keindahan. Dimana keindahan sendiri merupakan perwujudan dari wanita. Siapa yang tidak suka dengan keindahan? Film Drama Korea ini mewujudkan pandangan liar saya tentang nasib pria yang sudah berumah tangga diselingkuhi istrinya. 

Film My Wife's Having an Affair this Week rilis pertama kali 28 Oktober 2016. Dan berakhir pada tanggal 3 desember 2016. Film dari JTBC ini berdurasi seperti biasa, 1 jam.

Awalnya saya tidak tertarik dan membiarkan beberapa episode berjalan tiap minggu. Rasa penasaran pun akhirnya memberanikan saya menonton dan seketika langsung suka.

Cerita tentang suami yang diselingkuhi istrinya. Ada banyak amarah yang ingin diutarakan si suami setelah mengetahui sang istri akan berselingkuh. Sesuai judulnya, si suami seminggu sebelum istri bertemu dengan selingkuhannya benar-benar dibuat frustasi.

Amarahnya yang besar bukan berarti akan membuat istri dan selingkuhannya terluka. Sang suami hanya berharap si istri meminta maaf atas apa yang terjadi.



video Trailer 

Media sosial menjadi bagian yang menarik karena si suami curhat di sana. Banyak orang bersimpati namun juga mengutuk sang istri. Dari waktu ke waktu, hubungan si suami dengan pengguna Internet semakin erat. Berbagai masukan diberikan.

Saat tiba mempergoki istri yang selingkuh.

Saya mencoba menaruh diri saya dalam sebuah konflik yang terjadi di dalam hotel. Di sana ada istri saya dan selingkuhannya. Apa yang akan saya lakukan? Marah, itu pasti karna mereka benar-benar mengatakan itu selingkuh. Memukul selingkuhan dan menarik istri pulang, apakah ini yang terbaik menurut hati saya?

Ternyata tidak, sudut pandang saya tidak terbukti di sana. Si penulis film membuat sang suami hanya marah-marah kemudian pergi dan berharap sang istri mengikuti. Tidak, istri tetap tinggal di kamar hotel bersama selingkuhan. Mereka semua terdiam.

Si suami, stres dan bingung harus melakukan apa dengan wanita yang ia cintai dan memberinya seorang anak yang masih sekolah. Suami bukan pria yang akan melakukan kekerasan. Tanpa sadar musik pengiring menjadi musik sehari-hari saya hari itu.



Gambar : Google

Menyelesaikan konflik

Saya sepertinya sudah terbawa perasaan dan membayangkan berada diposisi suami. Tunggu dulu, diantara konflik mereka, ada 2 cerita lain yang terjadi di lingkungan kerja suami dan teman dekat. Para pekerjanya terlibat jatuh cinta yang sebenarnya tidak rumit. (Gambar di atas)

Biarkan cerita tersebut hadir di sana saat Anda ingin menontonnya nanti. Kita kembali bagaimana kisah suami istri yang akhirnya memutuskan pisah rumah dan memasukkan gugatan cerai di pengadilan.

Semua orang yang terhubung dengan media sosial si suami akhirnya memutuskan bertemu dan berharap ada cerita baru dari pasangan tersebut. Kenyataannya, si istri ternyata tahu selama ini si suami curhat di media sosial.

Rasanya tidak mungkin sebuah hubungan yang benar-benar rusak harus disambung lagi. Waktu demi waktu, keduanya meski berpisah tetap terhubung. Hingga akhirnya episode terakhir menutup film ini dengan sebuah persimpangan jalan, dimana mereka bertemu dan tersenyum. Selesai.

Tidak ada adegan rujuk, adegan nikah lagi atau adegan satu rumah. Konflik berakhir dengan kedamaian keduanya tanpa ikatan.

...

Film ini bukan saja membawa sudut pandang saya ikut terlibat. Tentu saya akan marah bila memergoki istri selingkuh dengan pria lain. Saya selalu memikirkan hubungan LDR yang terjadi di masa lalu.

Namun juga, film ini bercerita tentang sisi suami dan istri yang sebenarnya masalah ada pada diri mereka masing-masing. Apakah kita sudah memberi perhatian lebih pada pasangan meski sudah memiliki anak atau usia pernikahan yang cukup lama?

Dukungan orang terdekat, tren media sosial turut dilibatkan bukan sekedar hadir memaniskan cerita. Lebih dari itu, kita tahu bahwa itu berguna saat kita terjatuh dalam masalah seperti ini.

Dalam film, cerita bisa diatur oleh si penulis. Namun dalam kenyataan, ceritanya hanya Anda yang mengalami untuk mengatur, apakah Anda berdamai pada masa lalu atau pergi dengan masa depan. 

Tontonan wajib buat suami yang yang belum berani memutuskan hubungan dengan istri karena rasa cintanya yang begitu besar. Dalam film ini, suami istri semuanya bekerja. Setidaknya bisa mengubah pandangan tentang perceraian.

Detail film dari Wikipedia bisa cek di sini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh