Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kenapa Ngeblog Siang Hari Selalu Gagal?


[Artikel 74#, kategori blogger] Hari ini saya mencoba mengupdate postingan di siang hari, sekitar jam setengah 2 siang. Sangat berat, tapi harus saya lakukan. Kalau nggak, saya bakal kehilangan momen tiap hari. Beberapa waktu belakangan, saya mulai kehilangan konsisten pada blog pribadi ini. 

Saya menyadari bahwa menunda sama saja seperti menanggung beban berat. Begitu juga saat tidak posting yang biasa sudah saya atur 1x post tiap hari. Baik blog dotsemarang maupun blog pribadi.

Semua aktivitas ini sudah saya lakukan 5 tahun lebih, dan ketika ada yang tidak posting diantaranya, saya merasa kosong. Entah mengapa, apakah kamu juga mengalaminya?

Setelah melewati waktu demi waktu, saya akhirnya berhenti disaat ini. Saat saya mulai menyadari bahwa siang hari sangat sulit dilalui. 

Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari ngantuk, tenaga yang mulai habis, hingga perasaan malas yang selalu menang terhadap niat yang keras.

Apakah ini semua karena jam tidur saya ? Bila melihat bagaimana saya bangun dini hari, maka ini mungkin jawabannya. Saya bangun diantara jam 1 pagi dan baru tidur lagi jam 8 malam. 

Dan jam 1 pagi tersebut saya sudah mulai bekerja hingga pukul 6 pagi. Lalu kemudian berlanjut, jam 8 sampai jam 10, bila tidak ada aktivitas offline di luar rumah. Perasaan saya, ini masih normal.

Atau jangan-jangan, umur saya yang mulai tidak bersahabat. Hari ini tidak sama seperti beberapa tahun lalu ketika dulu masih muda mencari cinta.

Dua faktor ini mungkin saat ini merupakan jawaban yang tepat mengapa saya begitu sulit berkonsentrasi menulis blog di siang hari. Saya berharap, menemukan jawaban untuk permasalahan ini.

Apakah harus minum kopi lagi yang sudah saya lakuin pagi hari? Apakah perlu mandi, atau biarkan tubuh ini bicara bahwa ia butuh istirahat. 

Saya harap, tubuh ini selalu sehat walafiat. Karena saya membutuhkannya untuk terus berkarya dan bercerita kepada masa depan, bahwa saya melakukan hal hebat di masa lalu.

Terima kasih.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh