Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Saat Kamu Melabeli Dirimu Sebagai Bloger, Kamu Harus Punya Rasa Percaya Diri yang Tinggi


[Artikel 73#, kategori blogger] Tidak semua pengguna media sosial memiliki blog, tapi pengguna blog, pasti memiliki media sosial. Kalimat yang saya suka untuk mengawali postingan dengan rasa manis dan penuh optimis kali ini.

Menjadi bloger itu mudah. Ya tentu saja cuma tinggal buat blog, mau gratisan atau berbayar, kamu sudah bisa disebut dengan sebutan bloger.

Bagi mereka yang sudah melewati perjalanan panjang dalam karirnya sebagai bloger, mereka pasti terlihat lebih menarik. Seolah mereka menikmati dan sangat menginspirasi, terutama kamu yang baru memulai blog 1-2 tahun belakangan ini.

Mengapa mereka bisa terkenal dan selalu ada di mana-mana? Apakah karena ngeblog, mereka jadi terkenal atau ada resepnya yang bisa kamu ikuti?

Kunci jawabannya adalah judul postingan ini. Kamu harus memiliki rasa percaya diri tinggi saat kamu mengaku-ngaku bloger dan melabeli media sosialmu dengan alamat url blogmu di sana.

Ingat, orang lain juga yang terkeda dampaknya

Saya jadi ingat seorang bloger yang saya rekomendasikan untuk hadir di acara keren. Saya memikirkan bloger tersebut bukan karena kredibilitas atau iya seorang seleb blog. Bukan-bukan. 

Saya memikirkannya karena ia pernah menjadi peserta LBI dan saya percaya, dia orang baik. Melihat backgroundnya yang luar biasa, semakin saya percaya diri bahwa ia adalah orang yang tepat untuk acara ini.

Keputusannya saat saya ajak ternyata luar biasa. Ia mengatakan bahwa ia bukan bloger yang tepat untuk acara itu dan masih banyak yang kompeten soal acara tersebut.

Ya, dia benar. Seharusnya saya tidak merekomendasikan namanya seolah saya mengemis padanya. Mungkin karena waktunya gak tepat dan ia sedang sibuk. Saya akan menghormati keputusannya. Meski namanya akhirnya masuk dalam daftar bloger terpilih.

Saya kecewa, tentu saja. Saya jadi ingat diri saya yang dulu. Saya tidak akan berkata demikian, soal kekurangan saya, saya akan mengambil kesempatan mengingat di sana pasti banyak hal menarik yang bisa diambil. Terutama experience yang sangat mahal harganya.

Percaya diri itu penting

Banyak hal yang membuat seseorang tidak percaya diri. Dan begitulah manusia bersikap. Meski kecewa, kita harus menghormati keputusannya.

Dalam dunia yang saya kerjakan, blogging, rasa percaya diri itu penting. Selain mengambil kesempatan yang berharga, rasa percaya diri membuat kita lebih naik level dan membuat kita merasa sangat rendah dihadapan rasa percaya diri itu sendiri.

Kejadian seperti ini merupakan pengalaman yang sangat berharga buat saya. Bahwa, masih ada bloger yang berdalih atau beralasan macem-macem ketika kedatangan yang namanya sebuah kesempatan.

Orang seperti ini tentu tidak akan mendapat kesempatan baik lagi dari saya. Tapi saya tetap percaya bahwa dia adalah bloger.

Saat kamu juga mulai melabeli diri sebagai bloger, tumbuhkan rasa percaya diri dari sekarang. Ingat, kesempatan tidak datang 2x. Jadi jangan lepaskan.

Percaya diri itu penting, meski kontribusimu kurang maksimal seperti yang lain. Kalau kamu mendapat ajakan dari mereka yang berpengalaman, cobalah melihat sudut pandang lain. Apakah saya sangat spesial sampai harus direkomendasikan ?

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh