Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Semarang Semakin Macet?
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 16#, kategori Semarang] Rasanya tidak benar mengatakan ini bila mundur beberapa tahun kebelakang. Namun kenyataannya, saya sendiri merasakannya. Terjebak arus lambat saat pulang ke rumah dengan membawa kendaraan roda 4. Padahal kalau bisa memilih, saya akan dengan senang hati bersepeda yang sudah saya lakuin 2-3 tahun belakangan di Semarang.
Awal tahun 2017, jalan-jalan di kota Semarang mulai diberlakukan jalan satu arah. Alasannya tentu untuk meminimalisir kepadatan kendaraan yang tiap tahun selalu bertambah. Sempat saya berpikir bahwa kampanye 'Ayo Wisata ke Semarang' yang sering saya tulis di blog adalah cikal bakal kota yang terkenal dengan Lunpia ini semakin ramai. Mungkin salah saya kalau begitu, orang-orang pada terus datang ke Semarang.
Jumat sore, 3 Maret 2017, saya baru selesai mengantar keluarga dari Bandara Ahmad Yani. Karena beberapa jalan dibuat 1 arah, saya cari alternatif jalanan yang lebih cepat sampai ke rumah. Jalanan meski padat, namun tetap lancar dan nyaman.
Lalu akhirnya saya tiba di jalan RA.Kartini. Saya putuskan untuk mengambil jalan tembusan lewat jalan Halmahera. Dan sampai sana, perjalanan saya akhirnya terhambat. Saya yang sudah malas membawa kendaraan roda 4 dengan kopling, rasanya sangat kesal dengan alur yang lambat ini. Padahal sangat dekat.
Saya membayangkan bila naik sepeda, maka saya tak akan lama seperti ini. Beberapa minggu lalu, saya mengatakan dalam diri saya sendiri tentang kemacetan yang terjadi di Semarang waktu itu, mungkin masih dalam tahap penyesuaian karena jalannya diubah 1 arah.
Pada waktu mengatakan itu, saya memang tak pernah menyentuh kendaraan. Baru kali ini saja saya harus membawa kendaraan untuk mengantar, dan saya pun merasakan juga akhirnya.
Beberapa hari kemudian, saat saya bersama keluarga saya namun hanya sebagai penumpang, jalanan macet cuma dari arah Simpang Lima ke rumah kita. Kalau sebaliknya nggak, katanya. Saya yang jarang membawa kendaraan tentu saja hanya mengamini, mengingat kemana-mana saya hanya bersepeda.
...
Meski hanya sekali merasakan macet parah karena membawa kendaraan roda empat, setidaknya saya sedikit memahami orang-orang yang membawa kendaraan hari ini. Ya, itu sangat melelahkan. Apalagi dengan kopling, kalau kasusnya seperti saya yang lutunya sudah lelah, wah itu gak enak sama sekali.
Namun sangat berbeda ketika saya hanya menggunakan sepeda. Ya, macet itu tidak berpengaruh sangat. Malah saat melewati jalur 1 arah, jalanan seperti milik sendiri saking luasnya.
Tulisan ini bukan untuk mengeluh parah soal kemacetan yang terjadi. Ini hanya cerita saja untuk diketahui beberapa tahun kemudian ketika saya membaca tulisan ini kembali. Kira-kira 2-3 tahun lagi, apakah Semarang semakin macet?
Apakah karena semakin banyaknya blog yang menulis tentang kota ini, makanya semakin banyak orang datang ke Semarang? Saya melihat sisi negatif saya sebagai bloger bila ini terjadi. Ah, bercanda. Bloger tidak akan bisa mempengaruhi seperti itu. Kadang kita hanya berguman pada diri sendiri saja.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
Ketika melihat trailernya, saya akhirnya memutuskan menonton film ini. Cerita tentang seorang pria yang bekerja sebagai pegawai asuransi yang ditugasin menyelesaikan masalah. Pertemuan dengan pasien yang terbaring koma, menjadi titik cerita ini dimulai. Apalagi saat si pasien yang ditemui menjadi roh yang ingin minta bantuannya. Saya sudah mendownloadnya sangat lama. Lebih dari sebulan. Namun baru saya tonton kemarin, beberapa hari. Saya bisa menontonnya juga karna film drama Korea sedang tidak ada yang tayang. Daripada penuhi memori hape, sebaiknya saya tonton dan hapus setelahnya. Bukan film komedi meski saya berharap begitu Judul film One Day ternyata punya banyak film. Tapi untuk film yang dirilis 5 April 2017, film ini berasal dari Korea. Pemeran utamanya adalah Kim Nan Gil yang berperan sebagai Lee Kang-soo di film berdurasi 114 menit ini. Sedangkan aktris perempuannya diperankan oleh Chun Woo-hee sebagai Dan Mi-so. Diantara deretan pemain One Day, paling f
[ Ini adalah artikel ke-10 kategori Cinta ] Saya menaruh postingan ini dari pengalaman saya sendiri, jadi tidak semua pria memiliki sifat sama seperti saya. Beberapa hal mengenai wanita yang dapat membuatnya sedih maupun tersenyum, terkadang pria menyukainya. Tapi kadang pula, pria dianggap baperan. Wajar saja sih.
Komentar
Posting Komentar