Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Melihat Fase Kehidupan Manusia Lewat Instagram
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 9#, kategori Instagram] Saya akui, Instagram adalah media sosial yang sangat efektif saat ini. Jadi tak heran, apapun dibagi di sana. Mulai hal kecil, sedang hingga besar. Sampai - sampai saya tahu fase kehidupan seseorang seperti apa di sana (Instagram). Tertarik?
Sepekan ini, teman saya di Instagram berbagi tentang info bagaimana menjadi istri yang baik. Saya mengerti dan tahu, apa yang terjadi saat ini dengannya. Saya anggap wajar dan cuek sebenarnya. Namun postingannya ternyata belum berhenti hingga tulisan ini dibuat. Wah, mungkin ini yang dinamakan fase pernikahan yang bahagia. Apalagi sebentar lagi dikarunia anak. Semoga terus bahagia sampai Kakek Nenek untuk kalian.
Fase bahagia
Momen yang indah memang selalu menyenangkan untuk dibagi, maka sewajarnya kita yang hanya bisa melihat terkadang ikut bahagia.
Saya jadi ingat beberapa teman Instagram saya, khususnya perempuan, dimana ia berbagi kebahagiaan bersama pasangannya. Dari yang aneh, menyenangkan hingga jijik menurut saya. Mereka terus berbagi, dan bahkan menjadi rutinitas tontonan saya ketika ingin mengupload foto sehari sekali.
Fase sedih
Kebahagiaan itu rupanya bertahan beberapa bulan. Teman saya itu akhirnya putus. Semua foto tentang si pria dihapus. Sungguh berat nasibnya. Kesedihan yang seharusnya membuat ia berdiam diri di kamar sepertinya harus membuatnya tampak sibuk menghapus kenangan si mantan. Bayangkan kalau fotonya ratusan. Pas kuota habis lagi. Yang ada, malah buat ketawa saja.
Fase membanggakan
Beberapa pengguna di Instagram sangat bangga dengan kelulusan wisuda mereka dan berbagi tentang foto mereka dengan toga yang dikenakan. Keluarga, pasangan dan teman - teman diajak serta merta dalam frame yang ada di Instagram dengan pilihan 1x1, 3x4 atau 16x9.
Belum lagi secarik kertas yang memberikan informasi kelulusan pun dimasukkan. Wah, mereka harus sangat berterima kasih kepada Instagram kalau begitu. Mungkin saja seseorang yang tidak dekat dengannya menjadi tahu kabar bahagia tersebut dan mendoakan yang terbaik selanjutnya.
Ini yang lagi jadi trend di Lini masa Instagram saya. Pengguna Instagram perempuan muda khususnya apalagi yang sudah memiliki anak, mereka dengan senang hati berbagi moment anak mereka.
Bayangkan Betapa bangganya si anak melihat dirinya terpampang secara umum mulai dari bayi hingga masuk sekolah. Bagaimana perasaan si anak nanti atau suatu hari ketika mereka ada masalah. Entahlah hanya orang tua mereka dan Tuhan yang tahu.
Gambar : tarissabalqisn99.blogspot.co.id
...
Ini hanya sebagian kecil dari fase-fase lainnya yang ada di muka bumi. Instagram benar-benar menjadi sesuatu yang luar biasa bahkan melebihi media sosial lainnya.
Bagaimana denganmu, apakah kamu juga ingin menceritakan kisah-kisahmu kepada dunia. Mulai dari fase menyenangkan membanggakan hingga menyedihkan.
Satu hal yang pasti untuk diingat selalu apa yang kamu bagikan selalu pertimbangkan baik buatmu belum tentu buat orang lain.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Ketika melihat trailernya, saya akhirnya memutuskan menonton film ini. Cerita tentang seorang pria yang bekerja sebagai pegawai asuransi yang ditugasin menyelesaikan masalah. Pertemuan dengan pasien yang terbaring koma, menjadi titik cerita ini dimulai. Apalagi saat si pasien yang ditemui menjadi roh yang ingin minta bantuannya. Saya sudah mendownloadnya sangat lama. Lebih dari sebulan. Namun baru saya tonton kemarin, beberapa hari. Saya bisa menontonnya juga karna film drama Korea sedang tidak ada yang tayang. Daripada penuhi memori hape, sebaiknya saya tonton dan hapus setelahnya. Bukan film komedi meski saya berharap begitu Judul film One Day ternyata punya banyak film. Tapi untuk film yang dirilis 5 April 2017, film ini berasal dari Korea. Pemeran utamanya adalah Kim Nan Gil yang berperan sebagai Lee Kang-soo di film berdurasi 114 menit ini. Sedangkan aktris perempuannya diperankan oleh Chun Woo-hee sebagai Dan Mi-so. Diantara deretan ...
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
[ Artikel 3#, kategori manajement ] Mendengar istilah split, pikiran saya tertuju pada fitur video editor yang sering digunakan untuk membuat potongan video. Namun kali ini sedikit berbeda. Istilah ini merujuk pada jadwal atau absensi karyawan, terutama tentang hotel. Tulisan ini bukan tentang pengalaman saya yang sedang bekerja di hotel. Bukan, bukan. Saya masih tetap seorang pemilik blog saja atau bloger. Istilah ini saya dengar dari Dia. Sistem shift Saya benar-benar tidak mengerti awalnya ketika dia bercerita dan menderita karena sistem shift ini. Sebagai anak trainee, ia sebenarnya juga bukan kali ini memiliki pengalaman seperti ini. Hanya saja, saya yang ikut mendengarnya merasakan betapa tidak menyenangkan ketika dia mendapatkan jam split dalam kurun waktu tertentu. Dan sekarang saya sudah mengerti. Dan mencoba memahami segala aktivitasnya ketika ia mendapat giliran jam kerja seperti ini. Dari blog exxotel.wordpress.com , saya menemukan durasi waktu untuk jam split sep...
Komentar
Posting Komentar