Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pria Setidaknya Bisa Masak, Menurutmu?


[Artikel 20#, kategori Causeway] Salah satu kesan yang membuat perempuan jatuh cinta adalah pria yang bisa memasak. Meski saya sendiri sangat senang perempuan saya saja yang masak. Apa pendapatmu soal pria bisa masak?

Keluarga Causeway (sebutan untuk sahabat-sahabat saya) sekarang ini banyak mengalami perubahan. Paling seru dan paling update di media sosial adalah si Jerpi. Ia mulai sering bernyanyi, dan apakah ini artinya ia bakal menjadi musisi terkenal di tanah air. Sedikit ulasan saya tentang aktivitas barunya di sini.

Pria setidaknya bisa masak

Saya sedang membicarakan salah satu punggawa Causeway yang rumahnya saya tinggali di Semarang. Saya berhasil mengabadikan momen disaat ia sedang memasak. 

Dilihat dari fasilitas dan tidak ada juru memasak di rumah, memang membuat kami harus mandiri. Dan ketika si Difa lapar, terkadang inisiatif untuk memasak selalu ada.


Soal rasa, jangan ditanya. Dia bukan koki handal seperti Amar, pria satu lagi yang tinggal di rumah. Tapi bila dibandingkan dengan saya, ia lebih tinggi levelnya. Niatnya lebih besar ketimbang saya yang kurang suka memasak, khususnya buat orang lain.

Saya seharusnya belajar dari Ibu saya sewaktu kecil. Sayang, saya kurang tertarik dengan dunia masak memasak dan malah hanya menjadi penikmat.

Buat kamu yang masih berada di bangku sekolah, bila belum tertarik memasak, perhatikan apa yang saya tulis berikut ini.

Wanita suka dengan pria yang bisa memasak! 
Ingat bisa memasak, bukan harus jago memasak. 

Yup, itu saja. Kamu nggak harus jago seperti koki, setidaknya menguasai sedikit dari medan perang di dapur. Kamu bisa pegang pisau, mengupas bawang, lombok, kentang dan sebagainya.

Kamu bisa masak nasi, sayur, tempe atau lebih tinggi lagi levelnya seperti sapi lada hitam, sayur sop, dan makanan lain yang menurutmu enak untuk disantap.

Saat nanti kamu seusia saya, tentu kamu punya bekal untuk mendekati wanita. Apalagi pas berada di rumah calon mertua. Apa nggak bangga, coba!


...

Sebagian wanita menyukai pria romantis, apalagi jago memasak. Saya harap, kamu bisa memasak. Setidaknya memasak mie goreng. Haha...

Artikel terkait :

Komentar

  1. Nggak semua perempuan suka pria memasak. Cukup mendukung apapun yang perempuan lakukan, memberi saran, dan mengkritik. Tapi pria bisa memasak nggak ada yang salah. Bagus deh kalok bisa masak, bisa gantian ya hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh