Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Pria Setidaknya Bisa Masak, Menurutmu?
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 20#, kategori Causeway] Salah satu kesan yang membuat perempuan jatuh cinta adalah pria yang bisa memasak. Meski saya sendiri sangat senang perempuan saya saja yang masak. Apa pendapatmu soal pria bisa masak?
Keluarga Causeway (sebutan untuk sahabat-sahabat saya) sekarang ini banyak mengalami perubahan. Paling seru dan paling update di media sosial adalah si Jerpi. Ia mulai sering bernyanyi, dan apakah ini artinya ia bakal menjadi musisi terkenal di tanah air. Sedikit ulasan saya tentang aktivitas barunya di sini.
Pria setidaknya bisa masak
Saya sedang membicarakan salah satu punggawa Causeway yang rumahnya saya tinggali di Semarang. Saya berhasil mengabadikan momen disaat ia sedang memasak.
Dilihat dari fasilitas dan tidak ada juru memasak di rumah, memang membuat kami harus mandiri. Dan ketika si Difa lapar, terkadang inisiatif untuk memasak selalu ada.
Soal rasa, jangan ditanya. Dia bukan koki handal seperti Amar, pria satu lagi yang tinggal di rumah. Tapi bila dibandingkan dengan saya, ia lebih tinggi levelnya. Niatnya lebih besar ketimbang saya yang kurang suka memasak, khususnya buat orang lain.
Saya seharusnya belajar dari Ibu saya sewaktu kecil. Sayang, saya kurang tertarik dengan dunia masak memasak dan malah hanya menjadi penikmat.
Buat kamu yang masih berada di bangku sekolah, bila belum tertarik memasak, perhatikan apa yang saya tulis berikut ini.
Wanita suka dengan pria yang bisa memasak!
Ingat bisa memasak, bukan harus jago memasak.
Yup, itu saja. Kamu nggak harus jago seperti koki, setidaknya menguasai sedikit dari medan perang di dapur. Kamu bisa pegang pisau, mengupas bawang, lombok, kentang dan sebagainya.
Kamu bisa masak nasi, sayur, tempe atau lebih tinggi lagi levelnya seperti sapi lada hitam, sayur sop, dan makanan lain yang menurutmu enak untuk disantap.
Saat nanti kamu seusia saya, tentu kamu punya bekal untuk mendekati wanita. Apalagi pas berada di rumah calon mertua. Apa nggak bangga, coba!
...
Sebagian wanita menyukai pria romantis, apalagi jago memasak. Saya harap, kamu bisa memasak. Setidaknya memasak mie goreng. Haha...
Nggak semua perempuan suka pria memasak. Cukup mendukung apapun yang perempuan lakukan, memberi saran, dan mengkritik. Tapi pria bisa memasak nggak ada yang salah. Bagus deh kalok bisa masak, bisa gantian ya hahaha
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Postingan ini terinspirasi dari komentar dari dalam blog ini sendiri. Padahal dari awal, blog merupakan tempat personal branding seseorang. Bila digunakan untuk personal, ia biasanya akan mengisinya dengan curhat, portofolio dan aktivitas. Bagi perusahaan, blog merupakan cerita dibalik mereka sendiri.
Pernah merasakan manisnya dikejar gebetan yang tak menghiraukan bagaimana sakitnya setelah putus suatu hari nanti. Dan akhirnya mereka menjadi pasangan yang selalu setia, pandai mendengar, selalu memberi motivasi untuk saling menguatkan dan menceritakan hal-hal kecil yang tak pernah mereka ceritakan kepada orang lain. Kini setelah putus, jangan berharap cerita manis diawal akan sama. Perlu diketahui terlebih dahulu, sifat buruk ini bukan berarti semua pria diumur 29 tahun akan sama. Ini sebuah judul yang menarik dan penulisnya saja yang mengalami. So, baca saja ceritanya. Kamu seperti kekanak-kanakan, deh. Kenapa tiap punya mantan, hobinya ngajakin balikan. Tiba-tiba saja kalimat tersebut terlontar dalam sebuah pesan singkat yang terkirim buat saya yang memang berusaha berkomunikasi dengan mantan. Seperti kena serangan jantung tiba-tiba. Dan saya membencinya, marah dan kesal. Marahnya kepada momen yang waktu ia sampaikan. Saya memang bermaksud berbaikan dengan mant...
Nggak semua perempuan suka pria memasak. Cukup mendukung apapun yang perempuan lakukan, memberi saran, dan mengkritik. Tapi pria bisa memasak nggak ada yang salah. Bagus deh kalok bisa masak, bisa gantian ya hahaha
BalasHapusOh gitu. Hmm.. baiklah.
HapusTrims kalau gitu