Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Idul Adha yang Selalu Ramai


[Ini adalah artikel ke-15 kategori Causeway] Seperti tahun - tahun sebelumnya, merayakan Idul Adha di Semarang selalu ramai oleh keluarga yang datang. Saya pikir, lebaran Idul Adha memang khusus buat saya. Tidak seperti Idul Fitri yang selalu sepi.

Setelah pulang dari Bali, rumah sangat ramai. Keluarga besar si pemilik rumah, Ortu Difa, pada datang semua. Full skuad dan lengkap. Oh ya, tahun ini keluarga semakin banyak. Ada suami Karin dan anaknya yang tahun ini merayakan bersama.

Keramaian ini berbanding terbalik dengan keramaian keluarga sendiri yang ada di Samarinda. Terutama, Mamah yang masih dalam tahap penyembuhan. Untunglah dukungan keluarga di sana, membuat beliau tetap semangat. *Maafkan saya belum bisa jadi anak berbakti.


Semoga semua diberi kesehatan

Saya senang dengan keadaan ini dan berdoa buat semuanya, terutama ortu Difa dan keluarga di Samarinda. Semoga diberi kesehatan, panjang umur dan murah rejeki.

Doakan saya juga untuk tetap semangat menyelesaikan apa yang belum saya selesaikan. Apa yang saya mulai harus bisa saya pertanggung jawabkan.


I love my family!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya