Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Teman Baru, Kenalkan Asus Zenfone 3


[Ini adalah artikel pertama kategori Zenfone 3] Mulai hari ini hingga ke depan, saya akan ditemani teman baru saya ini untuk berbagai aktifivas. Mulai dari update socmed hingga update blog khususnya gambar-gambar yang menjadi bagian utamanya. Saya sangat mengagumi kamera Zenfone 3 yang memiliki kapasitas 16 MP. 

Kesan pertama bertemu dan menyentuhnya, saya sudah jatuh cinta. Terutama desain dan bodi rampingnya. Disentuh sangat licin ditangan hingga rasa kekhawatiran berlebihan terkadang menghantui. *Please..jangan jatuh. Tapi sudah jatuh lebih dari 2 kali.

Saya bukan orang yang membenci teman lama lalu meninggalkannya. Prinsip saya, kamu tetap baik sama saya maka di situ saya selalu menghormati teman lama. Namun terkadang, saya paling tidak menyukai saat diberi antusias tinggi, teman lama pergi tanpa kabar.

Zenfone 2 akan tetap melengkapi hari-hari saya mengingat versi 3 hanya datang dengan kapasitas tidak lebih dari 3 ribu mAh untuk daya ketahanan baterainya. Menyedihkan, tidak juga. Saya malah menaruh harapan tinggi pada Zenfone 3 sebagai alat fotografi saja.

Jadi bakalan jarang digunakan untuk update Internet kecuali jaringan operator di Zenfone 2 sedang bermasalah, semisal ada liputan atau acara.

Zenfone 3 atau biar mudah saya memanggilnya Z3, soal urusan jaringan 4G lebih unggul dari kakaknya Z2 yang sudah semua SIM Card tertanam di dalamnya terhubunga jaringan 4G. Pengguna hanya disuruh memilih bila ingin menggunakan jaringan tanpa membuka casing. *Casing mana bisa dibuka di Z3.

Kelebihan ini tentu dapat menjadi alternatif untuk memperkuat koneksi di era yang serba ingin cepat. Tidak ada lagi alasan internet tidak konek kecuali kartu memang tidak diisi pulsa data.

Fotografi

Untuk urusan mengambil gambar, saya akui Z3 unggul jauh dari kakaknya. Bermodal 16 MP dan aplikasi Pixel Master terbaru yakni 3.0, melihat buruan objek seakan sangat mudah menembaknya dengan sekali klik dan langsung menemukan sasaran.


Cepat, agresif dan berkualitas. Berlebihan? Maklum anak baru soalnya yang baru memegang senjata baru untuk sekelas smartphone. Meski rencananya saya ingin membeli kamera miroless dan dipastikan saya membatalkannya karena teman baru ini. *Duitnya itu juga dari mana.

Sebenarnya saya sudah mengulas beberapa kelebihan dari Zenfone 3 di blog dotsemarang. Tapi rasanya belum puas merayakan antusias yang masih menyelimuti. Saya adalah orang yang diberkahi memiliki kelebihan dari sisi Antusiasme tiap bertemu dengan sesuatu yang sangat menarik, dan begitu setia karenanya.

Zenfone 3 membawa diaragma besar yaitu 2.0 sama seperti saudaranya. Untuk memberi pengalaman lebih, Z3 menambahkan 2 optical electronic image stabilization untuk hasil gambar dan video bebas blur, dan sensor pengoreksi warna untuk foto dengan warna alami.

...

Teknologi sekarang seperti sebuah keanehan menurut saya. Anak kecil saja sudah menenteng generasi smartphone yang lebih canggih dari kakak atau orang tuanya. Padahal itu bisa mencelakaan bila dipandang dari sisi negatif.

Tapi teknologi tak melulu terkesan negatif. Buat mereka yang sangat melek teknologi dan update perkembangan, teknologi seakan menjadi teman. Baik dikala suka maupun duka, penggunanya terus berbagi. Kadang mereka bahagia dan kadang mereka menjadi pembenci.

Orang-orang seperti saya, teknologi selalu dianggap teman. Karena dengan bantuannya, mereka mencoba melihat dunia yang lebih luas. Sepi sendiri tapi selalu tahu apa yang terjadi. Pergi sana - sini dan menepi, tau-tau duduk bareng orang-orang berdasi.

Zenfone 3 membuat saya melangkah lebih tinggi meski 1 langkah dari langkah-langkah yang sudah saya lewati. Berteman, apakah itu baik? Entahlah. Semua kembali kepada para penggunanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh