Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pacaran Dengan Blogger Terkenal


[Ini adalah artikel ke-4 kategori lucu] Bagaimana rasanya punya hubungan dengan orang terkenal, meski tidak terkenal banget. Setidaknya menurut mereka, dia terkenal. Ada perasaan bangga pastinya.

Ini bukan cerita saya, cuma kebetulan saya yang ada diposisi pasangannya. Dan saya sedang mengenang kisah ini pas kebetulan terlintas begitu saja.

Tersenyum sendiri

Hubungan kami memang berjalan tidak begitu panjang. Saya sebenarnya tidak ingin melepaskan, tapi si wanita sendiri yang menginginkan. Mengapa saya tidak mengejarnya seperti film-film Bollywood? LDR, saya sangat benci dengan kata ini.

Dalam perjalanan kisah Asmara kami, saya tak sengaja membaca blognya. Maklum, anak blogger juga. Bagi saya, membaca blog pasangan adalah mendengarkan suara hati yang tidak pernah ia katakan. Makanya saat pacaran dengan anak blogger, kadang rindu itu hanya bisa dikatakan lewat kata-kata.

Saya berhenti pada sebuah kalimat yang membuat saya tersenyum sendiri. Ia menulis dengan rasa bangga bahwa ia memiliki pasangan seorang blogger. Meski tak terkenal-kenal amat senatero negeri, tapi untuk lokal, setidaknya ia lumayan dikenal.

Perasaan saya? Geli bercampur senang. Ada yah yang begini harus diceritakan juga. Apakah ini dari lubuk terdalam yang bisa mempertahankan kisah selanjutnya.

Ini jawaban saya 

Kisah kami memang sudah berakhir, jadi jangan kepo deh. Saya ingin memberi jawaban atas apa yang ditulis waktu itu. Entah, apakah postingan tersebut sudah dihapus atau belum, saya harap belum.

Hey sayang (mantan),

Saya nggak percaya bahwa kamu harus menuliskannya seperti itu. Jujur, itu aneh tapi saya sangat berterima kasih atas penghargaan tersebut.

Saya sangat bangga. Bangga sebagai pasangan kamu dan bangga dengan prinsip saya sebagai seorang blogger. Saya tahu kamu begitu kaku saat bicara karena kita juga tidak lama menjalin hubungan, tapi setiap membaca tulisanmu, saya sudah lega.

Terima kasih, sayang (mantan).

...

Beberapa tahun kedepan, apabila saya masih membaca ini, saya berharap masih bisa tersenyum. Bahwa saya punya kisah hubungan yang menarik seperti ini.

Dan buat dia, semoga hidup bahagia dengan siapa pun pilihannya. Saya tahu, sekarang ia berada dipelukan ibukota. Suatu hari saya ingin sekali bertanya langsung kepadanya, bagaimana perasaannya saat ia menulis begitu.

Komentar

  1. blog nya si mantan apa sini kasih tahu, nanti aku sampaikan jawabanya haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. halah.... rahasia. hihi
      Terima kasih sudah mampir

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh