Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Apakah saya memikirkan sebuah hubungan dengan lawan jenis?


[Ini adalah artikel ke-12 kategori Pria 30 tahun] Ya, saya selalu memikirkan siapa pasangan saya kelak. Bahkan, Tuhan pun saya ajak mendengarkan curhat saya saat tunduk kepada-Nya. Lalu, kenapa saya masih single di usia dimana banyak pria sudah memiliki masa depan bersama pasangan.

Bila menilai diri sendiri, saya mudah bergaul dan dikelilingi teman-teman wanita. Semuanya baik dan mudah diajak bergaul. Satu-satunya titik dimana saya ragu adalah saat bersama wanita yang dianggap seleb.

Saya selalu berpikir bagaimana menghidupi dirinya dengan banyak biaya merawat dirinya dan kepuasan saat berbelanja. Saya, bukan seorang pengusaha muda yang mandiri atau lahir dari keluarga berada.

Saya sangat serius memikirkan hubungan. Bisa berbagi keluh kesah, perhatian dan mengiriminya ucapan selamat pagi. Saya senang melakukannya.

Bagi saya memiliki pasangan seperti energi yang selalu menguatkan saya untuk terus berdiri dan mengatakan semangat.

Di sisi lain, keinginan itu selalu terbentur dengan yang namanya apakah kita cocok? Era modern buat saya selalu melihat wanita masih sama. Bila ada yang berbeda, itu seperti data statistik yang menaruh perbandingan 1 : 10.

Saya sangat berharap sekali punya pasangan dan serius. Meski menomorduakan kecantikan, saya tetap memasukkan kriteria tersebut ke daftar kriteria jodoh saya.

Selain cantik, saya ingin punya pasangan yang tidak menyerah begitu saja. Ada siang dan ada malam, begitu juga kehidupan. Hari ini bilang sayang, besok malah menghilang.

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya