Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ini 4 Alasan Pria Jarang Posting Tentang Hubungan di Media Sosial


[Ini adalah artikel ke-30 kategori priaseksi] Kebingunan saya akhirnya terjawab saat dulu, pasangan (mantan) selalu ngambek dan marah nggak jelas. Doi tahu saya adalah pria yang aktif di socmed. Tapi mengapa, katanya saya tidak pernah menunjukkan hubungan kami saat aktif di socmed. Ada pria yang mengalami hal seperti saya dulunya.

Ketahui dulu bahwa alasan yang saya posting ini berasal dari situs femina. Jadi jangan berharap terlalu tinggi bahwa saya adalah pria yang ahli dalam hal hubungan di media sosial.

Masalah saya udah selesai, karena mau gimana lagi, saya masih single hingga tulisan ini dibuat. Sekarang saya tak heran saat melihat akun media sosial yang pemiliknya perempuan, apalagi baru jadian, pamer kemesraan hubungan dengan pasangan. Kalau bisa dibilang, si wanita sangat egois. Masa pasangannya tidur tetap diajak selfie *hehe..

Berikut alasan saya dan pria lainnya yang sering jarang posting hubungan di media sosial.

1. Menurut penelitian Brandwatch.com tahun 2015, wanita menggunakan media sosial untuk berhubungan atau bergaul dengan sesamanya. Sedangkan pria lebih dikenal sebagai pengguna media sosial untuk urusan bisnis. Karena dua fakta tersebut, terlihat bahwa wanita cenderung menggunakan media sosial untuk berbagi hal-hal personal seperti hubungn dan kejadian sehari-hari. Sebaliknya, pria hanya menggunakan media sosial untuk mengabarkan suatu peristiwa yang besar, yang mengubah kehidupannya atau punya pengaruh juga bagi orang banyak.

2. Wanita menggunakan media sosial untuk bisa selalu terhubung dengan keluarga. Namun, pria lebih suka menggunakan media sosial guna mengumpulkan informasi untuk membangun kemampuannya menyebarkan pengaruh pada lingkungannya. Media sosial lebih banyak digunakan pria untuk meneliti, mengumpulkan kontak yang relevan, dan bisa meningkatkan status sosial dan/atau ekonomi mereka.

3. Pria tersebut memang bukan orang yang sosial atau gemar ‘bergaul’ di media sosial. Dia lebih banyak memakai media sosial untuk mendapat informasi dari akun yang di-follow-nya (seperti akun berita, olahraga, hewan peliharaan lucu), bukan buat posting mengenai diri atau kehidupan sekitar dirinya.

4. Yang penting, perhatikan, apakah si dia jarang posting sesuatu tentang Anda (bahkan tidak aktif di media sosial), namun tidak segan menunjukkan cintanya dengan cara yang berbeda (di kehidupan nyata, misalnya). Jika ya, biarkan saja. Anda baru boleh cemas jika dia mengabaikan Anda, sering menggunakan media sosial, tapi tidak pernah posting sesuatu tentang Anda

...

Yang sudah menikah, mengumbar anak-anak mereka. Yang pacaran, mengumbar pasangan. Saya, hanya mengumbar cinta tanpa berbalas karena lawannya tembok yang tak dapat berbicara. *alah....

Semoga tercerahkan. Pria bukan egois, hanya melihat hal yang berbeda saja.

Sumber original klik di sini.

Artikel terkait :

Komentar

  1. aku lebih setuju kalau tidak diumbar di media sosial nanti repot hapus2 foto pas sudah putus hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh