Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Saya dan Bloger Perempuan


[Artikel 68#, kategori bloger] Saya harap keberadaan saya ditengah banyak perempuan di gambar atas tidak dipikirkan secara negatif. Termasuk kamu, apabila pernah menaruh rasa suka kepadaku. Mereka adalah rekan-rekan saya sesama profesi yaitu bloger.

Saya juga bingung mengapa tahun ini saya lebih banyak berkumpul dengan mereka. Awalnya karena saya juga yang ingin berbagi tentang apa yang saya dapatkan dari dunia blogging di Semarang. Seperti event, contohnya.

Semakin mendekati akhir tahun, hanya orang-orang terpilih ini yang akhirnya senang bersama saya dalam berkegiatan bersama. Dan untuk memudahkan komunikasi kami, saya mengumpulkan mereka dalam grup Whatsapp. Mungkin WA lebih baik ketimbang grup Facebook yang saya pikir itu lebih menarik.

Saya mengerti tujuan mereka sebenarnya bukan karena saya adalah orang baik atau peduli, tapi lebih bagaimana mendapatkan pengalaman menjadi seorang bloger yang tidak sekedar menulis dan selesai.

Mereka adalah orang hebat menurut saya, karena bisa memanage waktu. Sebagian dari mereka sudah bekerja dan ada yang kuliah. Sungguh saya beruntung bersama mereka dan selalu punya rasa optimis.

Saya tahu bahwa saya sendiri masih single, mungkin ada pertanyaan apakah tidak mencoba salah satu dari mereka untuk hubungan jangka panjang yang lebih serius. Tentu saya ingin, dan beberapa waktu dulu, saya pernah mencoba. Tapi sekarang saya tidak ingin berhubungan serius diantara salah satu dari mereka.

Saya ingin menjaga orang-orang yang ada di ekosistem di sini untuk terus berkontribusi lewat tulisan menceritakan kota Semarang sangat menarik dari sudut pandang yang berbeda.

Soal jodoh, saya akan berusaha mencari di luar lingkungan ini tentunya. Saya berharap demikian. Dan buat kamu di luar sana, jangan cemburu terhadap mereka. Soalnya saya banyak belajar dari mereka.

Kira-kira tahun 2017, mereka masih sama saya atau saya yang tidak sama mereka?

Artikel terkait :

Komentar

  1. kita tunggu jawaban dari pertanyaan di bagian terakhir tulisan ini tahun depan :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun